Ada Parade Alutsista di Car Free Day Garut, Ini Kata Pj Bupati

Car free day
Kegiatan Car Free Day yang digelar di Jalan Ahmad Yani Kabupaten Garut, Minggu, 6 Oktober 2024. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT KOTA, RADARTASIK.ID – Hari bebas kendaraan atau Car Free Day (CFD) kembali digelar di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.

Masyarakat antusias menghadiri kegiatan yang beberapa waktu lalu itu sempat menghilang.Kegiatan Car Free Day diperuntukan untuk pejalan kaki, bersepeda, dan yang lainnya.

Kendaraan tidak diperbolehkan melintas di area Jalan Ahmad Yani mulai dari perempatan Rutan hingga lampu merah Asia.

Baca Juga:Teror Lempar Batu Membuat Resah Warga di Kota BanjarSTISIP Bina Putera Banjar Dorong Implementasi Kesetaraan Gender

Berbagai pelayanan dari dinas-dinas di Kabupaten Garut juga kembali dibadirkan sebagai upaya memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Di antaranya membuat KTP, NIB dan yang lainnya.

Pj Bupati Garut Barnas Adjidin mengatakan, Car Free Day digelar supaya masyarakat merasa senang dan bahagia.

“Pertama masyarakat Garut bahagia, lalu emisi polusi bisa dikurangi,” ucapnya, Minggu 6 Oktober 2024.

Kegiatan Car Free Day kali ini juga masih dalam rangka HUT TNI ke-79 yang jatuh pada hari Sabtu 5 Oktober 2024. Itu kenapa pada CFD kali ini dilaksanakan parade alutsista yang bisa dinikmati masyarakat secara gratis.

Barnas Adjidin pun meminta maaf jika dalam kurun waktu beberapa menit ada banyak kendaraan milik TNI yang melintas.

“Kebetulan kemarin hari TNI lalu kemudian tadi mohon maaf ada kendaraan yang lewat karena ini tidak mungkin satu tahun, dua tahun, tidak mungkin terjadi lagi, maka tadi untuk membahagiakan, ada angkutan gratis untuk masyarakat,” katanya.

Pihaknya pun, kata Barnas Adjidin, akan sedikit merubah wajah Jalan Ahmad Yani, sehingga ke depan akan ada tempat tempat selfie, yang nantinya bisa dimanfaatkan dan dipelihara oleh masyarakat.

Baca Juga:Teror Ketuk Pintu di Kota Banjar Bikin Warga ResahKebutuhan Mobil Pemadam Kebakaran Mendesak

Terkait penyelenggaraan CFD satu bulan dua kali, di minggu pertama dan minggu ketiga, ia menerangkan jika dilaksanakan tiap minggu ada risiko risiko yang harus ditanggung pihaknya.

“Kita mengerahkan setiap waktu itu kan ada tematik tematik. Nah tentu kan kita harus memberikan pelayanan kepada masyarakat, kalau ngurus CFD terus kapan kita mau membantunya,” lanjutnya.

Selain itu juga ia menyampaikan jika kegiatan CFD digelar selama satu minggu sekali akan bosan.

“Kedua bosen, jadi biar kangen dulu lah biar masyarakat kalau satu bulan dua kali cukup lah untuk kita gembira bersama sama,” katanya.

0 Komentar