Ada Misi di Balik Kontroversi Rotasi Pejabat di Kota Tasikmalaya

Netralitas ASN numpang kk untuk jalur zonasi ppdb Ada Misi di Balik Kontroversi Rotasi Pejabat di Kota Tasikmalaya calon kepala daerah, hari pencoblosan, pragmatis
Asep M Tamam
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Rotasi pejabat eselon II yang dilakukan oleh Pj Walikota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah menuai kontroversi. Namun tentunya hal itu tidak dilakukan begitu saja melainkan ada misi atau tujuan tertentu.

Sebagaimana diketahui, ditempatkannya Jalaludin sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Tasikmalaya menuai kontroversi. Pasalnya, pejabat eselon II tersebut tidak sampai 2 bulan lagi akan mengakhiri masa baktinya sebagai ASN.

Pengamat politik dan pemerintahan Tasikmalaya Asep M Tamam menilai bahwa sebuah hal yang wajar jika rotasi pejabat kali ini dianggap janggal. Pasalnya dia pun merasa aneh ketika pejabat yang hendak pensiun ditempatkan di dinas yang strategis bahkan vital. “Sangat wajar jika dipersoalkan dan dipertanyakan,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Minggu (8/10/2023).

Baca Juga:6 Karyawan Asia Toserba Akan Diberangkatkan Ibadah Umrah Bulan IniFilm Simpul Cinta Yang Terlupakan Diproduksi di Tasikmalaya, Pemerannya Juga Didominasi Orang Tasik

Apalagi bukan hanya masa baktinya yang tidak lama lagi akan berakhir. Perjalanan karier Jalaludin pun belum pernah berdinas di lembaga pendidikan termasuk Disdik.

Namun dirinya yakin bahwa Cheka punya alasan atau tujuan tersendiri dalam mengambil langkah tersebut. Meskipun sampai saat ini hal tersebut belum terungkap ke publik. “Pasti punya alasan, bukan sekadar formalitas saja,” tuturnya.

Apalagi, selama ini Cheka dipandang sebagai figur yang tidak gegabah dalam mengambil langkah. Dia menilai langkah ini pun sudah dipertimbangkan secara matang. “Bahkan sangat hati-hati kan Pj Walikota ini,” tuturnya.

Namun realitanya langkah yang diambil dalam rotasi jabatan tersebut tentunya memicu kegaduhan dan pertanyaan publik. Di sini ada pertanggungjawaban moral untuk menjawab hal itu. “Pj Walikota harus memberikan penjelasan juga kepada publik,” ucapnya.

Selain itu, Jalaludin juga memiliki beban moral juga untuk menunjukkan kelayakannya sebagai Kadisdik. Meskipun dia pun tidak terbayang, inovasi dan gagasan apa yang bisa dilakukan dalam waktu kurang dari 2 bulan. “Karena terlalu singkat, meskipun bukan mustahil dirinya punya hal yang bisa dilakukan di Disdik,” terangnya.

Di sisi lain, Asep M Tamam melihat ada perubahan di figur Pj Walikota yang lebih intens menghadiri kegiatan-kegiatan masyarakat. Asep Tamam mengapresiasi perubahan yang dianggap positif itu. “Karena biasanya kan diwakilkan, sekarang mau hadir secara langsung,” tandasnya.(*)

0 Komentar