8 Orang Dirawat di Rumah Sakit Tasikmalaya, Bulan Ramadhan Tetap Waspada Ancaman DBD

Penyakit, serangan dbd, berpuasa
Ilustrasi gigitan nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan demam berdarah dengue
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di bulan ramadhan ini masyarakat khususnya di Kota Tasikmalaya harus tetap mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, saat ini nyamuk sedang dalam masa perkembangbiakan dan menyasar darah manusia.

Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra mengatakan sejak awal tahun kasus DBD tercatat mencapai 235 kasus. 8 orang masih dirawat di beberapa fasilitas kesehatan yamg ada. “Ada di RSUD, ada di RS swasta juga,” ujarnya kepada Radartasik.id, Senin (18/3/2024).

Pihaknya bersyukur dari kasus-kasus yang muncul tidak ada yang meninggal dunia. 8 orang yang dirawat di rumah sakit pun diharapkan bisa sesegera mungkin bisa pulih. “Mereka baru masuk dua sampai tiga hari,” ucapnya.

Baca Juga:Ade Sugianto dan PDI Perjuangan Jadi Petahana yang Bakal Sulit Dilawan di Pilkada 2024PKB Kota Tasikmalaya Inisiasi Opsi Poros Baru di Pilkada 2024

Secara jumlah, memang tidak ada peningkatan yang signifikan di banding awal tahun. Kendati demikian, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan karena saat ini merupakan masa perkembangbiakan nyamuk. “Dan nyamuk membutuhkan darah manusia untuk berkembang biak, di situ ada kerawanan terserang DBD,” ucapnya.

Masih menjadi stigma di masyarakat bahwa penanganan DBD adalah dengan melakukan fogging. Padahal, efektifitanya lebih baik dengan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). “Dari kasus-kasus yang kita temukan, ternyata di rumahnya banyak air menggenang, dari mulai tatakan pot bunga, air menggenang di bekas kemasan air mineral sampai di bekas ban,” terangnya.

Hal-hal seperti ini masih banyak diabaikan oleh masyarakat sehingga dimanfaatkan oleh nyamuk untuk berkembang biak. Ketika nyamuk yang datang merupakan aedes aegypti dan mengigit penghuni rumah, pada akhirnya mereka terserang DBD.

Asupan cairan tubuh sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko ketika seseorang terkena serangan DBD. Karena ketika tubuh mengalami dehidrasi, maka efek demam dari DBD akan lebih berat. “Karena demam itu kan butuh asupan cairan tubuh yang baik,” tuturnya.

Maka dari itu, di bulan Ramadan ini pihaknya mengingatkan agar umat muslim menjaga asupan air di saat sahur dan buka. Karena tidak bisa dipungkiri, saat berpuasa tubuh menjadi rawan dehidrasi. “Jadi di perbanyak minumnya setelah buka puasa dan sahur,” ucapnya.

0 Komentar