300 Kepala Keluarga Terdampak Banjir

300 Kepala Keluarga Terdampak Banjir
BANJIR. Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya diterjang banjir akibat luapan air Sungai Cikidang-Citanduy. Akibat kejadian itu 300 kepala keluarga terkena dampak, Rabu (26/10/2024). Foto: Istimewa
0 Komentar

SUKARESIK, RADSIK – Ratusan rumah di Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya terendam banjir akibat dari luapan Sungai Cikidang dan Citanduy, sehingga air masuk ke permukiman warga. Hal itu terjadi usai diguyur hujan deras yang terjadi pada Selasa (25/10/2022).

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna Somantri mengungkapkan, kurang lebih terdapat ratusan rumah yang terendam banjir di wilayah Sukaresik. “Berdasarkan hasil laporan di lapangan, air masuk mulai jam satu malam. Ketinggian banjirnya ada yang sampai dua meter,” ujarnya, menjelaskan.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Antusias di Gerakan Aksi BergiziBencana Longsor Kembali Terjadi

Kurnia mengungkapkan, kurang lebih terdapat 48 kepala keluarga yang mengungsi atau sekitar 190 hingga 200 jiwa. Warga dievakuasi ke Pondok Pesantren Baitul Qur’an. Kemudian, sejumlah personel diterjunkan untuk melakukan penanganan bencana banjir di Desa Tanjungsari.

“Tim di lapangan ikut membantu proses evakuasi warga yang rumahnya terendam air. BPBD menyerahkan bantuan kepada para korban terdampak banjir, di antaranya menyerahkan mie instan, paket sandang, selimut, family kit, makanan siap saji, air mineral, rekresional kit dan lainnya,” ujar dia, menjelaskan.

Camat Sukaresik Asep Nurcahyo mengatakan, jumlah keluarga yang terdampak sekitar 300 kepala keluarga yang terkonsentrasi di Kedusunan Bojongsoban. “Warga yang dievakuasi kurang lebih sebanyak 55 jiwa. Alhamdulillah sampai sekarang banjir sudah mulai surut. Untuk kerugian sawah siap panen seluas 90 Ha terendam, langkah pengerukan sungai oleh BBWS atau sungai disodet,” kata dia.

Asep menjelaskan, berdasarkan pengakuan warga, banjir datang secara tiba-tiba dan bahkan warga tidak sempat menyelamatkan sejumlah barang yang ada di dalam rumah. “Air bergerak begitu cepat. Hujannya pun cukup deras, namun sebagian warga ada yang memilih untuk bertahan dan enggan untuk dievakuasi. Ketika terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, memang terjadi banjir,” ucap dia.

“Kami selalu mengimbau kepada warga agar selalu waspada ketika intensitas hujan cukup tinggi seperti yang terjadi pada hari kemarin, dan meminta agar mengamankan dan menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman,” kata dia. (obi)

0 Komentar