3 Jemaah Haji Kabupaten Garut Tak Pulang ke Tanah Air, 6 Kloter Masih Berasa di Arab Saudi

Jemaah Haji Kabupaten Garut
Jemaah haji asal Kabupaten Garut tiba di Pendopo Kabupaten Garut Minggu 10 Juli 2023 malam. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Sebanyak 3 jemaah haji Kabupaten Garut tidak kembali pulang ke Tanah Air. Pasalnya, mereka meninggal dunia di Tanah Suci Makkah.

Pada Minggu 9 Juli 2023 malam, 378 jemaah haji Kabupaten Garut kloter 14 tiba di Gedung Pendopo. Kedatangan mereka lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut Cece Hidayat mengatakan, kedatangan jemaah haji Kabupaten Garut kloter 14 lebih cepat 2 jam dari jadwal.

Baca Juga:76 PPPK Tenaga Teknis Kabupaten Garut Dilantik, Bupati Rudy Gunawan: Kalian Adalah Ahli-Ahli di Luar GuruKorban Longsor Kabupaten Garut Tak Tertolong, Berawal dari Cuci Piring saat Hujan Deras Mengguyur Peundeuy

Semula mereka dijadwalkan tiba pada pukul 00.00 WIB tetapi sampai di Gedung Pendopo Garut sekitar pukul 22.00 WIB. ”Alhamdulillah lebih cepat dua jam ,” ujar Kepala Kemenag Kabupaten Garut pada Minggu malam.

Cece Hidayat mengungkapkan, jemaah haji Kabupaten Garut yang telah pulang ke Tanah Air bari 2 kloter. Semuanya ada 8 kloter. Dengan demikian masih ada 6 kloter lagi yang ada di Arab Saudi.

Untuk kepulangan kloter 44 dan 46 kemungkinan akan disatukan. Karena yang kloter 44 itu ada 78 orang. Sementara kloter 46 ada 380 orang.

Salah seorang jemaah haji dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Ummul Quro Dadang Haeruman menuturkan perjalanannya melaksanakan ibadah haji berjalan lancar.

Dadang Haeruman menilai petugas KBIH, petugas yang mengelola tentang haji, petugas kesehatan, hingga petugas Kemenag kompak.

Dia menceritakan, ketika di Arafah dilarang keluar dari tenda, karena cuaca yang sangat ekstrem. Bahkan suhunya diperkirakan mencapai 49 sampai 52 derajat celcius.

”Itu (cuaca ekstrem) terjadi 15 tahun sekali, dan kemarin yang waktu tanggal 9 itu waktu di Arafah itu terpanjang selama 15 tahun sekali,” tutur H Dadang Haeruman. (*)

0 Komentar