Ketika Pemerintah Kota Tasikmalaya Telat Bayar: Siapa yang Menanggung Bunga Bank Kontraktor? 

keterlambatan pembayaran proyek pemerintah Kota Tasikmalaya
Ilustrasi kontraktor pusing dengan bunga bank. olah digital AI
0 Komentar

Selama klausul kompensasi tidak tertulis, mayoritas kontraktor memilih diam—daripada hubungan kerja terganggu.

Padahal, transparansi dan kepastian pembayaran adalah nafas utama dunia konstruksi. Tanpa itu, risiko bisnis hanya ditanggung satu pihak.

Seperti diketahui, sejumlah dinas penghasil disebut belum maksimal memenuhi target pendapatan.

Baca Juga:Akses ke HZ Mustofa Ditutup Pukul 16.00 Sore ini, Padayungan Pukul 21.00: Malam Tahun Baru di Kota TasikmalayaKetua MUI Kota Tasikmalaya Ajak Warga Isi Pergantian Tahun dengan Doa dan Kepedulian Sosial

Akibatnya, pembayaran kepada pihak ketiga yang sudah selesai bekerja terancam ikut menikmati pesta kembang api — alias melintasi tahun anggaran.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi, mencoba menenangkan semua pihak. Intinya, tenang, uangnya ada, meski beberapa masih dalam perjalanan spiritual menuju kas daerah.

“Dibayar lah pasti. Yang dari dana spesifik seperti DAK itu pasti dibayar. Uangnya sudah ada, tinggal proses pencairan saja,” ujar Tedi, Selasa (30/12/2025) malam, dengan nada seperti orang yang baru saja menemukan uang kembalian di saku jaket lama.

Menurutnya, Dana Alokasi Khusus (DAK) ini ibarat celengan yang sudah diberi label: “tolong jangan dibuka untuk keperluan lain selain ini.”

Jadi kalau ada kegiatan kesehatan, pendidikan, atau sejenisnya, tinggal setor berkas — dana siap mengalir seperti teh manis di warung.

Tedi juga menegaskan, pengalaman masa lalu sudah cukup memberikan pelajaran.

Dana spesifik tidak boleh lagi “dipinjam dulu” untuk kebutuhan lain, sebelum nanti dikembalikan sambil berharap auditor tidak memperhatikan.

“Kalau sampai digunakan, itu bisa jadi temuan lagi. Saya tidak mau itu terulang,” kata Tedi, seakan berbicara pada anak kecil yang gemar mengambil uang koin di atas kulkas.

Baca Juga:Tahun Berganti, Tagihan Masih Menanti: Pembayaran Pihak Ketiga Diminta Sabar Hingga Tahun Berganti!Rakercab Pramuka Kota Tasikmalaya Dorong Adaptasi Digital Berbasis Tri Satya

Namun, cerita berubah ketika bicara APBD murni. Di sinilah drama finansial khas akhir tahun terjadi.

BPKAD masih menunggu Pendapatan Harian Daerah (PHD) masuk sesuai target dari dinas-dinas penghasil. Layaknya menunggu transferan yang katanya “sebentar lagi”.

“Banyak yang mau pencairan, tapi uangnya belum masuk karena setoran dari SKPD penghasil belum optimal,” ujarnya, seraya menyebut Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi sudah menekankan agar para dinas bekerja lebih ngotot di detik-detik terakhir. (red/rezza rizaldi)

0 Komentar