Dalam paket tersebut juga disertakan panduan menu harian.
“Kalau dihitung-hitung, nilainya sekitar Rp7.000 per hari. Di hari pertama itu minum susu dan makan satu roti,” tuturnya.
Namun, di sekolah dasar lain di Kota Tasikmalaya, pembagian MBG justru memicu keluhan.
Seorang orangtua siswa menilai komposisi menu yang diterima anaknya berbeda jauh dibanding sekolah lain.
Baca Juga:Wafat saat Lantunkan Nadom Tauhid, Momen Haru di Masjid Agung Kota TasikmalayaSetoran Parkir Harian Mulai 2026, Dishub Kota Tasikmalaya Perketat Pengawasan untuk Tekan Kebocoran PAD
“Ini MBG di sekolah saya, sementara ini dari SD lain di Kota Tasikmalaya. Kok bisa jauh bedanya. Katanya paket ini untuk seminggu libur, tapi di grup orangtua disebut untuk tiga hari,” tambahnya.
Ia juga mempertanyakan kewajaran perbedaan menu tersebut jika dibandingkan dengan daerah lain, terutama dari sisi biaya per produk.
Keluhan itu disertai dua foto perbandingan paket MBG. Pada foto pertama, paket berisi dua jeruk, tiga roti, dua susu, satu biskuit, satu lapis keju, dan empat buah lengkeng.
Sementara pada foto kedua, paket MBG berisi lima susu, empat roti, dua telur, tiga lapis keju, serta satu paket buah yang terdiri dari pisang, dua apel, jeruk, dan pir.
Perbedaan komposisi menu MBG tersebut memunculkan pertanyaan di kalangan orangtua mengenai standar, keseragaman, dan pemerataan program Makan Bergizi Gratis di berbagai sekolah di Kota Tasikmalaya. (ayu sabrina barokah)
