Meski belum berhasil meraih prestasi, keikutsertaan tersebut menjadi pijakan awal yang memperkaya pengalaman bertanding sekaligus membentuk mental kompetitifnya.
“Memang otodidak anaknya, ga masuk klub atau apa. Awalnya ikut kejuaraan itu kelas 3 SD di O2SN pertama di SDN Nyantong. Dia waktu itu ga menang karena pertama kali dia diikutsertakan,” ujarnya.
Kegagalan tersebut, lanjutnya, justru menjadi pemicu semangat Irshad untuk berlatih lebih keras. Ia kerap mempelajari strategi permainan melalui tayangan YouTube para pecatur dunia.
Baca Juga:Indosat Tingkatkan AIvolusi5G di Jakarta Raya, Hadirkan Jaringan Berbasis AI dan 5GIndosat Perkuat Kapasitas UMKM Melalui Workshop Literasi Digital GenSi
Usaha tersebut membuahkan hasil ketika Irshad kembali mengikuti O2SN dan berhasil meraih juara pertama. Tak hanya berkompetisi di ajang resmi Dinas Pendidikan, ia juga aktif mengikuti kejuaraan catur secara mandiri.
Usai menjuarai KONI Championship, Irshad diproyeksikan akan tampil pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) yang rencananya digelar pertengahan tahun 2026 di Bekasi.
“Kemarin ketua PERCASI bilangnya dari kejuaraan yang sekarang, juara 1 dan 2 akan diikutsertakan ke Kejurda,” ungkapnya.
Untuk menghadapi kejuaraan tingkat provinsi tersebut, orang tua Irshad bekerja sama dengan Percasi dalam menyiapkan pembinaan dan pelatihan yang lebih intensif.
“Karena untuk kejuaraan di Jawa Barat ada tantangan lagi yang lebih dalam. Jadi akan berlatih dibantu oleh pelatih, kebetulan pelatihnya dari Percasi,” ungkapnya.
Shimi berharap ke depan Irshad dapat terus berkembang menjadi pecatur andal dan mengharumkan nama Kota Tasikmalaya, bahkan hingga ke tingkat internasional.
“Mudah-mudahan juga bisa go internasional, mudah-mudahan tetap semangat jangan mundur sampai di sini, perjuangan masih panjang. Pokoknya jangan puas sampai di sini,” ujarnya berharap. (Fitriah Widayanti)