TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Kejuaraan Pencak Silat Open Tournament IPSI Cup X Tahun 2025 kembali menjadi panggung pembinaan atlet pencak silat di Kota Tasikmalaya.
Ajang tahunan yang digelar di GOR Sukapura, Kompleks Olahraga Dadaha, Senin (29/12/2025), diikuti 644 pesilat dari berbagai daerah.
Peserta tidak hanya berasal dari Kota Tasikmalaya, tetapi juga dari Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, hingga Kabupaten Sumedang.
Baca Juga:Wafat saat Lantunkan Nadom Tauhid, Momen Haru di Masjid Agung Kota TasikmalayaSetoran Parkir Harian Mulai 2026, Dishub Kota Tasikmalaya Perketat Pengawasan untuk Tekan Kebocoran PAD
Kejuaraan ini sekaligus menjadi ruang kompetisi lintas daerah yang konsisten digelar IPSI Kota Tasikmalaya.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Candra menegaskan, IPSI Cup tidak semata mengejar prestasi jangka pendek, melainkan difokuskan sebagai ajang pembibitan atlet berjenjang.
“Ini bukan hanya soal juara, tapi jalur pembinaan atlet dari usia dini sampai dewasa. Prosesnya panjang, dari O2SN, Sorda, Jurda Jawa Barat, sampai Jurnas,” ujarnya.
Tahun ini, IPSI Cup mempertandingkan lima kategori, mulai dari usia dini satu dan dua, praremaja, remaja, dewasa, hingga kategori seni tradisi dan festival.
Untuk kategori prestasi, pembinaan lebih difokuskan pada kelompok praremaja hingga dewasa, sementara usia dini diarahkan pada pengenalan dan penguatan dasar.
Ketua IPSI Kota Tasikmalaya, Mohamad Arif Gunawan ST MSi menyampaikan, melalui KONI Kota Tasikmalaya pihaknya tengah mengupayakan bonus sebesar Rp100 juta bagi atlet berprestasi.
“Bonus ini diharapkan bisa memberi spirit bagi atlet, khususnya yang sudah lolos babak kualifikasi menuju Porprov,” kata Arif.
Baca Juga:Tekan Euforia Tahun Baru, Polres dan Pemkot Tasikmalaya Minta Warga Tak Nyalakan PetasanRibuan Santri Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa di Taman Kota Tasikmalaya
Menurutnya, apresiasi berupa bonus sangat penting untuk menjaga motivasi atlet agar mampu mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang.
Ia menilai keterbatasan anggaran tidak seharusnya menjadi alasan menurunnya semangat dan target prestasi. Justru, Kota Tasikmalaya dinilainya mampu menunjukkan capaian positif di tengah keterbatasan.
“Dengan anggaran yang menurut saya masih kurang, Kota Tasikmalaya justru bisa mencetak prestasi belasan. Itu luar biasa,” terangnya.
Arif juga mengapresiasi perjuangan atlet pencak silat Kota Tasikmalaya dalam Babak Kualifikasi (BK) Porprov.
Ia menyebutkan adanya lonjakan signifikan perolehan medali emas.
“Dulu hanya enam emas, sekarang sudah mencapai 24 emas di BK. Kalau bisa dipertahankan saja, itu sudah sangat luar biasa,” tambahnya.
