Cashless Menguat di Kota Tasikmalaya, Pelaku Usaha Nilai Lebih Praktis dan Minim Risiko

tren pembayaran cashless di Kota Tasikmalaya
Customer Fore Coffee Jalan Yudanegara Kota Tasikmalaya melakukan transaksi lewat Cashless, Senin (29/12/2025). Rezza Rizaldi / Radar Tasikmalaya
0 Komentar

Untuk menghindari pembatalan pesanan, pihak gerai menerapkan solusi fleksibel.

“Waktu itu problem solving-nya, kita bantu customer. Bisa ditukar saldo, atau barista menalangi dulu, nanti ditukar dengan uang cash dari customer,” terangnya.

Seiring waktu, pelanggan mulai memahami ketentuan yang berlaku.

Saat ini, Fore Coffee Yudanegara telah menerapkan sistem full cashless.

“Sekarang orang-orang yang datang rata-rata sudah tahu kalau di sini memang cashless. Jadi sudah tidak kaget lagi kalau tidak bisa bayar tunai,” terangnya.

Menurut Faisal, tujuan utama penerapan cashless bukan semata mengikuti tren, melainkan untuk memudahkan pengelolaan usaha.

Baca Juga:Wafat saat Lantunkan Nadom Tauhid, Momen Haru di Masjid Agung Kota TasikmalayaSetoran Parkir Harian Mulai 2026, Dishub Kota Tasikmalaya Perketat Pengawasan untuk Tekan Kebocoran PAD

Ia menyebut sistem tunai sebelumnya memerlukan proses tambahan yang cukup menyita waktu.

“Dulu waktu masih cash, kita harus setoran ke bank. Itu butuh effort di luar job desk. Dengan cashless, uang yang masuk langsung dikelola oleh pihak yang berwenang,” bebernya.

Selain efisiensi, faktor keamanan juga menjadi pertimbangan.

Sistem non-tunai dinilai mampu menekan potensi kebocoran dan kecurangan dalam pengelolaan keuangan.

“Kalau cashless lebih aman, menghindari cheating atau kebocoran apa pun,” ucap Faisal.

Hingga kini, ia menegaskan tidak ada kendala berarti dalam penerapan sistem tersebut.

Tantangan yang ada lebih kepada proses edukasi kepada sebagian kecil pelanggan.

“Paling edukasi saja. Kalau ada yang benar-benar tidak bisa transaksi, kita bantu. Biasanya special case, seperti anak sekolah atau orang tua,” ungkapnya.

Baca Juga:Tekan Euforia Tahun Baru, Polres dan Pemkot Tasikmalaya Minta Warga Tak Nyalakan PetasanRibuan Santri Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa di Taman Kota Tasikmalaya

Walaupun demikian, pihaknya masih menerima uang tunai jika customer yang mau belanjanya adalah anak sekolah dan orang tua.

Tren cashless juga menguat di sektor perhotelan dan restoran.

Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tasikmalaya, Hj Susy Susanti, menyebut mayoritas tamu hotel saat ini sudah beralih ke pembayaran non-tunai.

“Untuk pembayaran kamar, rata-rata tamu sudah cashless. Kalau di restoran masih ada yang tunai, tapi jumlahnya tidak banyak,” tutur Susy.

Ia mencontohkan kondisi di salah satu hotel berbintang di Kota Tasikmalaya.

Menurutnya, penggunaan uang tunai dalam satu hari sangat minim dibandingkan transaksi digital.

0 Komentar