Cashless Menguat di Kota Tasikmalaya, Pelaku Usaha Nilai Lebih Praktis dan Minim Risiko

tren pembayaran cashless di Kota Tasikmalaya
Customer Fore Coffee Jalan Yudanegara Kota Tasikmalaya melakukan transaksi lewat Cashless, Senin (29/12/2025). Rezza Rizaldi / Radar Tasikmalaya
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Sistem pembayaran non-tunai atau cashless semakin menguat di Kota Tasikmalaya.

Seiring perkembangan teknologi digital, pelaku usaha di berbagai sektor mulai beralih dari transaksi tunai ke pembayaran berbasis elektronik, seperti kartu debit dan kredit, dompet digital, mobile banking hingga QRIS.

Perubahan ini dinilai memberi kemudahan, efisiensi, sekaligus keamanan dalam aktivitas transaksi sehari-hari.

Baca Juga:Wafat saat Lantunkan Nadom Tauhid, Momen Haru di Masjid Agung Kota TasikmalayaSetoran Parkir Harian Mulai 2026, Dishub Kota Tasikmalaya Perketat Pengawasan untuk Tekan Kebocoran PAD

Cashless merupakan metode pembayaran tanpa menggunakan uang fisik, melainkan mengandalkan sistem digital melalui perangkat elektronik dan aplikasi pembayaran.

Dalam praktiknya, transaksi dilakukan dengan menempelkan kartu di mesin EDC, memindai kode QR menggunakan aplikasi e-wallet atau mobile banking, hingga memanfaatkan teknologi NFC atau tap-to-pay melalui ponsel pintar.

Sistem ini kini menjadi bagian dari gaya hidup modern yang mulai diterima luas masyarakat perkotaan.

Sejumlah pelaku usaha di Kota Tasikmalaya mengakui penerapan cashless membawa banyak keuntungan.

Dari sisi kecepatan, transaksi dinilai lebih praktis karena tidak memerlukan uang kembalian dan prosesnya relatif singkat.

Dari sisi keamanan, risiko kehilangan uang tunai dapat ditekan.

Selain itu, seluruh transaksi tercatat secara digital sehingga memudahkan pemantauan arus keuangan.

Di tengah isu kebersihan, sistem non-tunai juga dianggap lebih higienis karena meminimalkan kontak langsung dengan uang fisik.

Namun, penerapan cashless juga tidak lepas dari tantangan.

Baca Juga:Tekan Euforia Tahun Baru, Polres dan Pemkot Tasikmalaya Minta Warga Tak Nyalakan PetasanRibuan Santri Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa di Taman Kota Tasikmalaya

Ketergantungan pada jaringan internet dan perangkat elektronik menjadi kendala tersendiri, terutama ketika terjadi gangguan teknis.

Risiko kejahatan siber serta kesenjangan digital, khususnya bagi masyarakat yang belum memiliki akses perbankan atau literasi digital, masih menjadi pekerjaan rumah bersama.

Salah satu pelaku usaha yang konsisten menerapkan sistem cashless adalah Fore Coffee Jalan Yudanegara.

Sift Leader Fore Yudanegara, Faisal Akbar, mengatakan pihaknya mulai menerapkan pembayaran non-tunai sejak Mei 2022, bersamaan dengan awal operasional gerai tersebut di Jalan Mitra Batik Kota Tasikmalaya.

“Fore mulai cashless itu Mei 2022. Di awal memang ada kesulitan, karena ada beberapa kalangan yang belum punya mobile banking, seperti anak sekolah atau orang tua,” ujar Faisal kepada Radar Tasikmalaya.

Pada masa transisi, barista kerap menghadapi pelanggan yang belum terbiasa dengan sistem pembayaran digital.

0 Komentar