RADARTASIK.ID – Ketika ribuan restoran di Singapura tumbang akibat sewa mahal, usaha tanpa biaya sewa justru menjadi jawaban paling rasional di tengah ekonomi yang kian tak menentu.
Dilansir dari kanal Asupan Otak, fenomena penutupan sekitar 3.000 restoran di negara maju tersebut membuka mata bahwa kegagalan bisnis sering kali bukan soal produk, melainkan beban operasional yang terlalu berat.
Sayangnya, banyak orang masih memegang keyakinan lama bahwa bisnis harus memiliki ruko di lokasi strategis agar terlihat profesional dan dipercaya pasar.
Baca Juga:Meski Bukan Pendatang Baru, Infinix GT30 Masih Kuat di Segmen HP Gaming 3 JutaanHarga Emas Bergerak Tak Terduga di Akhir Tahun, Cek Rincian Terbarunya!
Padahal, memasuki era baru ekonomi digital, pola pikir tersebut justru bisa menjadi jebakan finansial yang menguras modal sejak hari pertama.
Memasuki 2026, efisiensi menjadi mata uang utama dalam bertahan hidup di dunia usaha yang kompetitif dan cepat berubah.
Karena itu, muncul berbagai ide bisnis rumahan 2026 yang tidak bergantung pada tempat fisik mahal namun tetap mampu menghasilkan omzet menjanjikan.
Salah satu contohnya adalah dapur virtual atau cloud kitchen yang memungkinkan pelaku usaha kuliner berjualan dari dapur rumah melalui aplikasi pesan antar.
Dalam model ini, konsumen tidak lagi peduli pada interior restoran, melainkan fokus pada rasa, porsi, dan kecepatan layanan.
Tanpa biaya sewa, pelaku usaha dapat mengalokasikan modal untuk bahan baku berkualitas sehingga kepuasan pelanggan meningkat.
Model berikutnya adalah jasa panggilan atau home service yang menawarkan layanan langsung ke rumah pelanggan dengan biaya operasional minimal.
Baca Juga:Xiaomi 17 Ultra Resmi Rilis, Hadirkan Kamera Leica Untuk Fotografi MobileVivo V70 Mulai Terendus, Smartphone Baru yang Siap Mengubah Peta Kelas Menengah Premium
Jasa seperti servis AC, pijat, kebersihan rumah, hingga les privat terbukti relevan karena masyarakat modern semakin menghargai waktu dan kenyamanan.
Konsep ini menjadi peluang usaha modal kecil karena hampir seluruh pendapatan dapat langsung menjadi keuntungan bersih.
Selain itu, distribusi kebutuhan pokok skala lingkungan dari garasi atau teras rumah juga menunjukkan potensi yang stabil dan berulang.
Produk seperti air minum, gas, beras, dan telur selalu dibutuhkan dalam kondisi apa pun, sehingga risikonya relatif rendah.
Model usaha perantara atau broker juga menarik karena tidak memerlukan stok barang dan nyaris tanpa risiko finansial.
Peran utama pelaku usaha hanyalah menghubungkan penjual dan pembeli dengan mengandalkan komunikasi serta kepercayaan.
