CIAMIS, RADARTASIK.ID – Kabupaten Ciamis meraih penghargaan dari Gubernur Jawa Barat usai menempati juara II tingkat Provinsi Jawa Barat dalam Program P2WKSS 2025. Penghargaan tersebut diserahkan pada acara puncak di SOR Arcamanik Bandung, Selasa (23/12/2025).
Prestasi tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program P2WKSS tingkat Kabupaten Ciamis yang dilaksanakan selama satu tahun penuh di Desa Sukamulya, Kecamatan Purwadadi, dengan sasaran sebanyak 100 keluarga binaan.
Program ini difokuskan pada peningkatan peran perempuan dalam keluarga sekaligus penguatan ketahanan sosial, ekonomi, dan pendidikan masyarakat.
Baca Juga:GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Kuatkan Kader, Gelar Konsolidasi Organisasi di Enam ZonaAnggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya Aldira Yusup Soroti Penutupan Tambang Emas: WPR Belum Dirasakan Rakyat!
Kepala Bidang PPPA DP2KBP3A Kabupaten Ciamis, Elis Lismayani SKM Bdn MM, mengatakan keberhasilan Kabupaten Ciamis meraih juara II tingkat Provinsi Jawa Barat tidak terlepas dari peran aktif seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) serta lembaga dan mitra yang terlibat secara intensif dalam pelaksanaan P2WKSS Tahun 2025.
“Program P2WKSS tahun ini berhasil mendapatkan juara II tingkat Provinsi Jawa Barat, karena adanya peran fungsi organisasi perangkat daerah, lembaga atau mitra yang meningkat dilakukan selama satu tahun, dengan sasarannya di Desa Sukamulya Kecamatan Purwadadi,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (29/12/2025).
Menurutnya, sinergi antar-OPD menjadi kunci utama keberhasilan program tersebut. Setiap OPD berkontribusi sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mendukung kegiatan P2WKSS, baik melalui program fisik maupun nonfisik.
Ia mencontohkan, Dinas Pertanian memberikan bantuan bibit tanaman serta pembinaan kelompok wanita tani. Dinas Perhubungan berkontribusi melalui penyediaan Penerangan Jalan Umum (PJU), sementara DPRKPLH memberikan bantuan pembangunan satu unit rumah tidak layak huni (rutilahu).
Sementara itu, DP2KBP3A Kabupaten Ciamis berperan dalam pembentukan Forum Anak Daerah tingkat desa, sosialisasi Kabupaten Layak Anak, sosialisasi ketahanan keluarga, serta pembentukan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka).
“Semua OPD bersinergi dan berinovasi dalam mendukung kegiatan P2WKSS ini, baik melalui kegiatan fisik maupun nonfisik di lokasi binaan,” katanya.
Selain OPD, dukungan lembaga dan mitra juga dinilai memiliki keberpihakan yang besar terhadap program P2WKSS, di antaranya perguruan tinggi, perbankan, dan berbagai organisasi yang turut berkontribusi sesuai kapasitasnya.