Membawa Skriniar kembali ke Milan dinilai sebagai opsi yang menarik, meski tidak mudah direalisasikan.
Nilai pasar bek berusia 30 tahun itu berada di kisaran 10 juta euro, atau sekitar Rp170 miliar (dengan asumsi 1 euro setara Rp17.000).
Angka tersebut relatif terjangkau untuk pemain berpengalaman, tetapi struktur kesepakatan dan persaingan dengan klub lain membuat transfer ini perlu dibangun dengan sangat hati-hati.
Baca Juga:Bergomi Akui Kemenangan Inter di Kandang Atalanta Berbau KeberuntunganLautaro Bawa Inter ke Puncak Klasemen, Media Italia Beri Nilai 7,5
Jika Milan berhasil mendatangkan bek dengan profil sekelas Skriniar, standar kualitas lini pertahanan diyakini akan meningkat signifikan.
Kehadiran pemain berpengalaman juga akan memberi Allegri lebih banyak opsi taktis dan kedalaman skuad untuk mengjar target finis empat besar di Serie A.
Sementara itu, Juventus juga tidak sepenuhnya tenang.
Meski secara resmi belum menargetkan Scudetto, kehati-hatian tetap menjadi pendekatan utama, terutama karena Luciano Spalletti tidak ingin memberi tekanan berlebihan pada tim.
Juventus dinilai belum sepenuhnya terbentuk dengan baik dan masih memiliki sejumlah kekurangan struktural.
Direktur olahraga baru, Ottolini, diharapkan mulai bergerak paling lambat pada bursa transfer Januari.
Spalletti disebut menginginkan tambahan bek kanan dan gelandang, namun bek tengah juga masuk dalam daftar kebutuhan.
Artinya, meski barter dengan Milan gagal, Juventus masih akan aktif mencari solusi untuk memperkuat skuad.
Baca Juga:
Dengan dinamika ini, jelas bahwa rumor pertukaran Ricci-Gatti lebih banyak menjadi wacana ketimbang realitas.
Allegri telah menarik garis tegas: Ricci adalah bagian inti dari proyek Milan. Sementara Juventus dan Milan kini harus menempuh jalur masing-masing di bursa transfer, dengan strategi yang lebih realistis dan terukur.
