RADARTASIK.ID – Punya Rp10 juta bisa jadi awal perubahan besar jika Anda memahami strategi investasi modal sepuluh juta yang tepat sejak sekarang, bukan sekadar membiarkannya mengendap tanpa arah.
Dilansir dari kanal Turns Out Indonesia, bagi sebagian orang, Rp10 juta memang terlihat sederhana, tetapi bagi banyak lainnya angka ini adalah hasil kerja keras yang nilainya harus dijaga dengan cermat.
Pertanyaan pentingnya bukan seberapa besar uang yang dimiliki, melainkan bagaimana cara mengelola uang sepuluh juta agar tidak tergerus waktu.
Baca Juga:Sudah Beli Lisensi, Kok Tetap Rugi? Ini Kesalahan Bisnis Franchise Yang Sering diabaikanOppo Reno 15 Pro Mini: HP Ringkas yang Melawan Arus Tren Layar Jumbo
Banyak orang tidak sadar bahwa uang yang hanya disimpan bisa perlahan kehilangan nilai meskipun tidak digunakan sama sekali.
Inflasi tahunan Indonesia yang berada di kisaran 3 hingga 4 persen membuat daya beli uang terus menyusut setiap tahun.
Artinya, Rp10 juta hari ini belum tentu setara nilainya dengan Rp10 juta di tahun depan.
Inilah alasan utama mengapa menyimpan uang di rumah atau tabungan biasa bukan pilihan cerdas untuk jangka panjang.
Langkah pertama yang sering diabaikan sebelum investasi adalah membangun fondasi keuangan yang aman.
Dana darurat menjadi kunci utama agar investasi tidak terganggu oleh kebutuhan mendesak.
Idealnya, sekitar 20 persen dari dana atau Rp2 juta dialokasikan sebagai dana darurat.
Baca Juga:Baterai Badak, Tampilan Mewah, Ini Alasan Motorola G86 Power 5G Jadi Salah Satu Incaran di Akhir 2025Daftar HP yang Diprediksi Rilis di Indonesia 2026, Dari Gaming Flagship hingga Midrange Harian
Dana ini berfungsi sebagai penyangga saat terjadi kondisi tak terduga seperti biaya kesehatan atau kebutuhan mendesak lainnya.
Dana darurat sebaiknya disimpan di instrumen likuid seperti rekening digital berbunga tinggi atau reksa dana pasar uang.
Setelah rasa aman tercipta, fokus berikutnya adalah menjaga nilai uang dari inflasi.
Sebanyak 40 persen dana dapat dialokasikan ke aset yang relatif stabil seperti emas dan obligasi negara ritel.
Emas dikenal luas sebagai aset lindung nilai yang cenderung bertahan dalam jangka panjang.
Kini, emas bisa dibeli secara digital dengan nominal kecil sehingga lebih terjangkau bagi investor pemula.
Obligasi negara ritel seperti ORI dan SBR juga menjadi pilihan menarik karena imbal hasilnya stabil dan dijamin negara.
Meski tidak spektakuler, instrumen ini jauh lebih produktif dibanding membiarkan uang tidak berkembang.
