RADARTASIK.ID – Daniele De Rossi kembali membuka lembaran perjalanan hidup dan kariernya di dunia sepak bola.
Dalam wawancara panjang bersama Massimo Ambrosini di DAZN, pelatih Genoa itu berbicara dengan jujur tentang sosok-sosok pelatih yang membentuknya.
Ia juga mengungkapkan filosofi sepak bola yang ia pelajari, hingga keputusan emosional meninggalkan AS Roma sebagai pemain yang dipengaruhi oleh apa yang terjadi pada Francesco Totti.
Baca Juga:Bakal Depak 10 Pemain, Inter Milan Siapkan Revolusi TotalZirkzee Terima Pinangan AS Roma, Tinggal Tunggu Restu Manchester United
Sebagai legenda Roma, De Rossi menghabiskan hampir seluruh karier bermainnya bersama klub ibu kota Italia tersebut.
Namun, berbeda dengan banyak pemain yang bermimpi pensiun di satu klub, De Rossi mengakui bahwa ia tidak ingin “terjebak” dalam akhir karier yang menyakitkan.
Pengalaman Totti menjadi pelajaran penting baginya.
Dalam wawancara tersebut, De Rossi juga menyinggung para pelatih besar yang pernah bekerja dengannya.
Ia menyebut Luciano Spalletti sebagai sosok jenius, baik di masa lalu maupun sekarang.
“Spalletti selalu menjelaskan apa yang ia minta dari saya. Mungkin tidak selalu benar, tapi selalu ada alasan di baliknya,” ujar De Rossi.
Hal serupa juga ia rasakan saat dilatih Antonio Conte.
Menurutnya, Conte adalah tipe pelatih yang tidak meninggalkan apa pun pada kebetulan. Semua detail dipikirkan demi membuat pemain tampil lebih baik.
Nama Claudio Ranieri pun mendapat tempat khusus.
De Rossi mengingat sebuah kalimat sederhana namun bermakna dari Ranieri: ‘Lebih baik satu ide biasa yang dipahami oleh 11 pemain, daripada ide brilian yang hanya dijalankan oleh empat’.
Baca Juga:Alessandro Del Piero Ungkap Dua Gol Paling Berkesan di Hatinya Saat di JuventusDaniele De Rossi: Saya Dipecat AS Roma karena Punya Masalah dengan CEO
Prinsip itu, kata De Rossi, sangat membekas dalam cara berpikirnya sebagai calon pelatih.
Ia juga mengungkapkan kekagumannya pada pelatih-pelatih asal Spanyol. Luis Enrique disebut sebagai salah satu figur paling berpengaruh dalam hidupnya.
Saat pertama kali bekerja sama, Luis Enrique masih sangat muda, tetapi sudah menunjukkan potensi besar.
“Ketika saya bilang ingin melihat sesi latihannya karena menyukai idenya, dia menjawab bahwa sejak saat itu ia sudah mengubah banyak hal. Itu menunjukkan betapa dia berkembang,” tutur De Rossi.
