“Kader dakwah dan tarjih tidak hanya dituntut menguasai materi keagamaan, tetapi juga mampu membaca konteks sosial dan menjawab tantangan zaman,” ujarnya.
Ketua PWM Jawa Barat Prof Dr KH Ahmad Dahlan MAg menambahkan, dakwah Muhammadiyah harus berpijak pada nilai wasathiyah, berorientasi pada kemajuan, serta membuka ruang ijtihad yang berkelanjutan.
“Melalui Majelis Tabligh dan Tarjih, kami melakukan pemetaan dan penguatan SDM agar dakwah Muhammadiyah lebih terarah, terstandar, dan berkesinambungan,” tutur Ahmad Dahlan.
Baca Juga:Beraksi Puluhan Kali! Komplotan Ganjal ATM Lintas Provinsi Dibekuk di Kota Tasikmalaya, Begini KronologinyaBeraksi 7 Bulan, Komplotan Pencuri Mobil Lintas Daerah Diringkus Polisi di Kota Tasikmalaya
Ia berharap Pesantren Amanah Muhammadiyah di Kota Tasikmalaya dapat menjadi model pengkaderan yang mengintegrasikan penguasaan ilmu-ilmu kewahyuan dengan praktik dakwah di masyarakat.
Pascapelatihan, peserta diharapkan mampu mengisi peran strategis sebagai muballigh dan pentarjih, sehingga dakwah Muhammadiyah berjalan lebih sistematis dan efektif. (ayu sabrina)
