Selisih harga jual dan buyback yang relatif stabil menunjukkan pasar masih dalam kondisi sehat.
Analis menilai faktor eksternal seperti ketidakpastian ekonomi global dan geopolitik masih menjadi pendorong utama minat terhadap emas.
Di dalam negeri, emas tetap dipandang sebagai instrumen lindung nilai yang aman dibandingkan aset berisiko.
Baca Juga:iQOO Neo 11 dan Arah Baru Smartphone Gaming yang Tak Lagi Cuma Soal KencangMotorola Moto G45 5G Alami Peningkatan Performa Gaming Usai Update Android 15
Pergerakan harga emas nasional yang menguat juga mencerminkan kehati-hatian investor menjelang awal tahun baru.
Banyak pelaku pasar memilih mengamankan dana di emas sambil menunggu kejelasan arah kebijakan ekonomi global.
Tren ini kerap muncul di akhir tahun, ketika investor cenderung melakukan reposisi portofolio.
Kenaikan harga emas kali ini memperkuat narasi bahwa emas masih relevan sebagai aset defensif.
Meski demikian, investor tetap disarankan memperhatikan timing pembelian dan tujuan investasi.
Fluktuasi harga emas harian tetap bisa terjadi seiring perubahan sentimen pasar global.
Dengan tren penguatan saat ini, emas berpotensi tetap menjadi primadona di awal 2026.
Baca Juga:Terbaru Dari Infinix Note 60 Ultra: Bawa Desain Italia Masuk ke Smartphone Kelas AtasBocoran Tecno Pova 8, Bakal Pamer Baterai Besar dan Layar Super Mulus
Namun, keputusan investasi ideal tetap bergantung pada profil risiko dan strategi keuangan masing-masing individu.
