Dampak ekonomi dari usaha ini juga dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar.
Puluhan warga lokal dilibatkan dalam proses produksi, pengemasan, hingga distribusi.
Bagi Gunawan, pertanian bukan sekadar soal keuntungan, tetapi juga tentang menciptakan manfaat sosial yang nyata.
Prinsip inilah yang membuat usahanya tumbuh sehat dan mendapat kepercayaan dari berbagai pihak.
Baca Juga:Vivo S50 Pro Mini, Strategi Flagship Ringkas yang Mengandalkan Kamera Telefoto dan Performa StabilSeberapa Kencang iQOO 15? Intip Performa Snapdragon 8 Elite Gen 5
Pada tahun 2024, Gunawan dipercaya menjadi Ketua Young Ambassador Agriculture dalam program Kementerian Pertanian.
Melalui peran tersebut, ia aktif mengajak anak muda untuk melihat pertanian sebagai sektor yang menjanjikan.
Menurutnya, peluang usaha pertanian generasi muda masih terbuka sangat luas, terutama bagi mereka yang berani membawa inovasi.
Stigma bahwa pertanian adalah sektor kuno perlahan runtuh ketika dikelola dengan pendekatan bisnis modern.
Gunawan meyakini bahwa anak muda memiliki keunggulan dalam kreativitas, teknologi, dan keberanian mengambil risiko.
Ke depan, Sufarm menargetkan pembangunan pabrik toge di berbagai daerah di luar Jabodetabek.
Langkah ini diharapkan mampu mendekatkan produksi dengan pasar sekaligus menekan biaya distribusi.
Baca Juga:Harga Emas Menguat Serentak, Sinyal Apa yang Sedang Dikirim Pasar Menjelang Akhir Tahun?Oppo Pad SE Menawarkan Alternatif Tablet Nyaman Tanpa Harga Tinggi
Toge yang terjangkau dan dikonsumsi lintas kelas sosial menjadi komoditas dengan potensi pertumbuhan yang stabil.
Dengan penguatan merek dan konsistensi kualitas, Gunawan optimistis produknya akan semakin dikenal luas.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa pertanian dapat menjadi jalan masa depan yang menjanjikan.
Selama ada kemauan belajar, keberanian berinovasi, dan komitmen jangka panjang, sektor ini akan terus hidup dan berkembang.
