TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Enam pesepeda melaju perlahan di jalur Pantai Selatan Pulau Jawa. Bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi sebuah kisah tentang persahabatan, ketahanan tubuh, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Mereka menamai perjalanan ini Surpasela (Susur Pantai Selatan), sebuah touring sepeda jarak jauh dari Jakarta menuju Yogyakarta dengan rute yang tak biasa.
Enam pesepeda itu adalah Kiki Andriyanto, Anan Septian alias Aceng Gondrong, Raihan Fajar, Tejo Kumolo Wahyu, Arief Muhendra alias Roket, dan Arif Budiman.
Baca Juga:UMK Jawa Barat 2026: Pangandaran Termangu, Bekasi Tersenyum!Tambang Ilegal Tinggalkan Luka Lingkungan, Endang Juta Dituntut 5 Tahun Penjara!
Berasal dari Jakarta, mereka menyatukan kayuhan dari dua komunitas berbeda: Elevated Chainstay Jakarta dan Komunitas Sekitraw (Sekitaran Rawamangun).
Di balik lelahnya tanjakan dan panjangnya jalan, mereka membawa misi sederhana namun bermakna: mengampanyekan pengurangan emisi karbon sekaligus membangun kedekatan dengan pelaku ekonomi kreatif lokal di sepanjang rute.
“Awalnya cuma ngobrol, komunikasi terus, sampai akhirnya event ini bisa terselenggara dan kami berangkat bareng,” ujar Kiki Andriyanto, salah satu penggagas perjalanan.
Nama Surpasela dipilih bukan tanpa alasan. Selama ini, rute Jakarta–Yogyakarta identik dengan jalur Pantai Utara. Kali ini, mereka ingin mencoba jalur selatan yang dikenal lebih menantang sekaligus menyuguhkan panorama alam yang memanjakan mata.
“Biasanya orang ke Jogja lewat utara. Kami ingin merasakan pengalaman berbeda lewat pantai selatan,” kata Kiki.
Perjalanan dimulai pada Rabu, 24 Desember, pukul 08.00 WIB dari Jakarta. Mereka sempat singgah di Bandung untuk menghadiri sebuah agenda komunitas sebelum kembali menargetkan jalur selatan sebagai patokan utama perjalanan.
Dari Tasikmalaya, rombongan berencana melintasi Cilacap, Kebumen, Wonogiri, dan finish di Yogyakarta.
Baca Juga:Pukulan Emas dari Sukabumi: Atlet Pertina Kota Tasikmalaya Kembali Menggila di BK Porprov!Banyak yang Salah Paham, MBG Selama Libur Sekolah Diberikan kepada Ibu Hamil, Menyusui dan Balita, Bukan Siswa
Bagi Kiki, touring sepeda bukan hal baru. Hampir setiap tahun ia melakukan perjalanan jarak jauh, bahkan pernah mengayuh sepeda dari Tangerang hingga Bali. Ia memang gemar memilih jalur yang jarang dilalui pesepeda lain.
“Misinya tetap sama, kampanye emisi karbon. Ke tempat wisata itu sebenarnya tidak harus selalu pakai motor atau mobil. Dengan sepeda juga bisa,” ujarnya.
Menurutnya, jalur selatan relatif ramah bagi pesepeda karena kontur jalannya yang bervariasi membuat tubuh tetap bugar. Salah satu rute paling berkesan baginya adalah Cikalong Wetan, sebelum memasuki wilayah Tasikmalaya.
