“Anak-anak ini tidak pernah memilih lahir di desa mana atau dari keluarga siapa. Tapi mereka berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik, dan jalannya adalah pendidikan,” ucapnya.
Sebagai pondasi moral, Pemkab mensyaratkan seluruh penerima beasiswa memiliki bekal keagamaan yang kuat, minimal mampu membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik.
Dengan target 100 anak desa lolos ITB tahun ini, Tasikmalaya menatap optimistis lahirnya generasi emas yang kelak menjadi motor penggerak kemajuan daerah.(ujg)
