RADARTASIK.ID – Di tengah ramalan krisis global, peluang pertanian saat krisis ekonomi justru disebut-sebut sebagai jalan senyap menuju stabilitas finansial yang selama ini luput dari perhatian banyak orang.
Sebagaimana dilansir melalui kanal Bangun Kaya, yang menyoroti perubahan arah ekonomi global dan pergeseran nilai sektor pangan sebagai penopang utama kehidupan.
Berbagai indikator menunjukkan bahwa kenaikan harga pangan, cuaca ekstrem, dan lonjakan kebutuhan dunia menjadikan sektor pertanian semakin relevan di masa depan.
Baca Juga:Nggak Banyak Gimmick, Inilah Sektor Unggulan Samsung Galaxy Z Flip 7Infinix GT40 Pro Apakah Akan Mengulang Kesuksesan Pendahulunya?
Saat banyak industri terguncang, satu kebutuhan dasar manusia tidak pernah bisa ditunda, yaitu makan, dan di situlah kekuatan sektor pangan berada.
Karena itu, pertanian kini tidak lagi dipandang sebagai sektor tradisional semata, melainkan fondasi ekonomi baru yang berpotensi melahirkan kelompok ekonomi tangguh.
Fokus para pakar mulai mengerucut pada tanaman tertentu yang dinilai memiliki permintaan tinggi, nilai jual meningkat, dan daya tahan kuat menghadapi ketidakpastian global.
Tanaman-tanaman ini dinilai masuk kategori tanaman pangan bernilai tinggi 2026 karena didukung tren konsumsi, pasar ekspor, dan kebutuhan industri.
Berikut daftar komoditas yang dinilai paling menjanjikan untuk menghadapi perubahan ekonomi mendatang.
1. Cabai menempati posisi pertama karena permintaannya nyaris tidak pernah turun, baik saat ekonomi tumbuh maupun ketika krisis melanda.
Sensitivitas cabai terhadap cuaca membuat harganya mudah melonjak, sehingga petani dengan teknik budidaya tepat berpeluang meraih margin besar.
Baca Juga:Tahun 2026 di Depan Mata! AI Sudah Menunjuk Arah Baru Peluang Bisnis Masa DepanOPPO Find X9 Tampil Kalem, Isinya Kencang dan Kameranya Niat Banget
2. Jahe menjadi komoditas strategis karena perannya meluas dari bumbu dapur hingga bahan utama industri kesehatan dan minuman herbal.
Daya simpan jahe yang relatif lama memberi fleksibilitas bagi petani untuk menunggu harga terbaik sebelum menjual hasil panen.
3. Kopi tetap menjadi primadona global karena sudah melekat sebagai gaya hidup masyarakat dunia.
Nilai tambah kopi meningkat drastis ketika diolah menjadi produk siap konsumsi, menjadikannya salah satu komoditas pertanian paling menguntungkan bagi petani yang mau naik kelas.
4. Kelor tampil sebagai tanaman serbaguna dengan biaya produksi rendah namun nilai ekonomi tinggi.
Permintaan kelor terus tumbuh seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pangan sehat dan produk berbasis alami.