Pencegahan Narkoba di Kota Tasikmalaya Menyasar Pelajar hingga Pesantren

pencegahan narkoba di Kota Tasikmalaya
Kepala BNN Kota Tasikmalaya, AKBP Hery Sudrajat saat memaparkan kinerja instansi yang dipimpinnya selama 12 bulan ini, Rabu 24 Desember 2025. rezza rizaldi / radar tasikmalaya
0 Komentar

“Santri merupakan salah satu benteng ketahanan moral masyarakat. Karena itu kami memberi perhatian khusus melalui sosialisasi di pesantren,” terang Hery.

Di bidang rehabilitasi, BNN Kota Tasikmalaya melampaui target dengan memberikan layanan rawat jalan kepada 21 klien dari target 20 orang.

Mayoritas klien berusia 19–44 tahun, dengan jenis zat terbanyak berupa metamfetamin.

Baca Juga:Cabai Domba Naik Kelas, Dompet Warga Kota Tasikmalaya Ikut DiujiKeselamatan Penumpang Jadi Prioritas, Bus Lulus Ramcek di Kota Tasikmalaya Ditempeli Stiker Khusus

BNN juga melaksanakan layanan pascarehabilitasi kepada 20 klien, rehabilitasi bagi 40 warga binaan di Lapas Kelas IIB Tasikmalaya, serta intervensi berbasis masyarakat di Kelurahan Lengkongsari, Kecamatan Tawang.

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap layanan rehabilitasi BNN Kota Tasikmalaya mencapai 3,61 dengan kategori sangat baik.

Pada unit pemberantasan, BNN Kota Tasikmalaya berhasil mengamankan 2,12 kilogram ganja kering yang dikirim dari Medan melalui jasa ekspedisi.

Barang bukti tersebut telah dilimpahkan ke BNN Provinsi Jawa Barat untuk dimusnahkan.

BNN juga merespons laporan masyarakat terkait peredaran obat keras di wilayah Gunung Kalong dan mengamankan seorang penjual dengan ribuan pil obat keras serta uang hasil penjualan.

Selain itu, BNN mendata 26 vape store di Kota Tasikmalaya dan 15 vape store di Kabupaten Tasikmalaya.

Hasil penyelidikan tidak menemukan kandungan narkotika atau New Psychoactive Substances (NPS) pada liquid vape yang beredar.

Baca Juga:Sterilisasi Empat Gereja, Polres Tasikmalaya Kota Jamin Ibadah Natal Aman dan KondusifEvaluasi Dewan, Jukir Liar dan Tanpa Karcis Jadi Biang Pendapatan Parkir Kota Tasikmalaya Seret

Menghadapi tahun 2026, BNN Kota Tasikmalaya menegaskan akan tetap memprioritaskan Program Ananda Bersinar dengan pendekatan per wilayah kecamatan.

Bahkan, BNN tengah menjajaki kerja sama dengan Dinas Pendidikan agar materi anti narkoba dapat masuk ke dalam kurikulum pendidikan formal.

“Kami ingin pencegahan tidak hanya sebatas sosialisasi, tetapi menjadi bagian dari sistem pendidikan,” tegas AKBP Hery.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat dan media untuk terus berkolaborasi menjaga Kota dan Kabupaten Tasikmalaya dari ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

“Indonesia Bersinar tidak bisa dikerjakan sendiri. Ini ikhtiar bersama,” pungkasnya. (rezza rizaldi)

0 Komentar