RADARTASIK.ID – Saga masa depan Davide Frattesi kian memanas jelang pembukaan bursa transfer musim dingin pada 2 januari tahun depan.
Gelandang timnas Italia itu semakin menjauh dari Inter Milan, namun langkahnya menuju Juventus juga tidak berjalan mulus.
Nerazzurri disebut memasang tembok tinggi demi mencegah rival langsung mereka memperkuat lini tengah dengan pemain berusia 25 tahun tersebut.
Baca Juga:West Ham Incar Striker AS Roma usai Pinjamkan Füllkrug ke AC Milan, Liverpool Bidik Marc Guehi dan SemenyoCuma Jadi Beban, AC Milan PHK Divock Origi dan Masukkan Nkunku ke Daftar Jual
Nama Frattesi kini muncul sebagai opsi potensial untuk memberikan Luciano Spalletti pilihan gelandang yang tepat, seiring rencana perombakan lini tengah Juventus.
Minat Bianconeri terhadap Frattesi bukan rahasia baru, tetapi realisasi transfernya dipenuhi banyak hambatan, terutama dari sikap keras Inter.
Inter secara terbuka telah menetapkan banderol Frattesi di kisaran €30–35 juta, atau setara Rp525–612 miliar (kurs €1 = Rp17.500).
Angka tersebut menjadi tantangan serius bagi Juventus, yang hingga kini belum menemukan formula tepat untuk memenuhi permintaan tersebut, baik dalam bentuk transfer tunai maupun kompensasi teknis.
Padahal situasi Frattesi di Inter memang tidak ideal. Ia kesulitan mendapatkan peran sentral, bahkan setelah perubahan struktur manajemen klub di bawah arahan Cristian Chivu.
Meski demikian, Inter tidak berniat menurunkan harga jualnya, apalagi memberikan perlakuan khusus kepada Juventus yang dianggap sebagai pesaing langsung dalam perburuan Scudetto.
Ketertarikan Juventus justru semakin menguat seiring kehadiran Luciano Spalletti, pelatih yang dikenal mampu memaksimalkan potensi Frattesi.
Baca Juga:Ketua Forza Italia Sindir Pemilik AS Roma: Mereka Tak Punya Ikatan Batin dengan PendukungnyaInter Minta Juventus Siapkan Duit 600 Miliar Ditambah Khephren Thuram Jika Inginkan Davide Frattesi
Di bawah Spalletti bersama timnas Italia, Frattesi berkembang pesat dan mencetak 7 gol untuk Azzurri, sebuah catatan impresif bagi seorang gelandang.
Spalletti menilai Frattesi sebagai profil ideal: dinamis, agresif, dan memiliki naluri menyerang yang kuat dari lini kedua.
Dari luar Italia, pasar transfer Frattesi sejatinya belum terlalu ramai.
Satu-satunya ketertarikan konkret datang dari Fenerbahçe, namun klub asal Istanbul itu tidak dianggap sebagai destinasi menarik oleh Frattesi.
Sang pemain disebut lebih tertarik bertahan di Serie A, atau bahkan bereuni dengan Spalletti di Juventus.
Sementara itu, posisi Inter di bursa transfer juga mulai berubah. Masuknya beberapa nama baru seperti Sucic dan Zielinski, ditambah alternatif dari kasta kedua, membuat Nerazzurri tidak lagi berada dalam tekanan untuk segera melepas Frattesi.
