TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Pemerintah Kota Tasikmalaya memilih cara sederhana dalam menyambut pergantian Tahun Baru 2026.
Di tengah kondisi cuaca ekstrem dan situasi kebencanaan yang masih berlangsung, Pemkot meniadakan perayaan meriah dan menggantinya dengan doa bersama sebagai bentuk refleksi, empati, serta ikhtiar keselamatan bagi masyarakat.
Kebijakan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs Asep Goparullah, saat memimpin Rapat Koordinasi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di Hotel City Kota Tasikmalaya, Selasa 23 Desember 2025
Baca Juga:Di Perum Melati Mas Kota Tasikmalaya, 67 Anak Menjaga Cahaya Al-qur’an Dari Madena TahfizhJasa Usaha Sudah Tancap Gas, Retribusi Kota Tasikmalaya Masih Jalan Santai di 60 Persen
Rapat diikuti unsur Forkopimda, aparat keamanan, serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Asep menjelaskan, agenda doa bersama akan digelar seperti tahun sebelumnya dengan pusat kegiatan di Masjid Agung Kota Tasikmalaya.
Doa akhir tahun ini melibatkan tokoh agama dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai ruang perenungan bersama bagi pemerintah dan masyarakat dalam menyongsong 2026.
“Tahun baru kita sambut dengan doa bersama, bukan euforia. Kita ingin lebih banyak introspeksi diri, memohon ampunan, serta berdoa untuk keselamatan warga Kota Tasikmalaya dan Indonesia,” ujarnya.
Menurut Asep, keputusan tersebut juga dilandasi empati terhadap daerah-daerah yang tengah terdampak bencana, baik di Aceh, Sumatera, maupun sejumlah wilayah di Jawa Barat.
Selain itu, faktor efisiensi anggaran turut menjadi pertimbangan sehingga Pemkot memastikan tidak ada kegiatan yang bersifat seremonial berlebihan atau sekadar flexing.
Pemaknaan Tahun Baru 2026, kata Asep, diarahkan sebagai momentum memperkuat kepedulian sosial.
Baca Juga:Parkir Tanpa Karcis di Kota Tasikmalaya Dievaluasi, Tarif Rp3.000 Masih Kalah Sama Rp2.000Relokasi UMKM atau Isolasi Dagang? Jalan HZ Mustofa Jadi Ujian Kebijakan di Kota Tasikmalaya
Pemerintah mendorong masyarakat mengisi malam pergantian tahun dengan kegiatan yang menenangkan, bernilai ibadah, dan memberi dampak positif.
Meski tanpa perayaan besar, pengamanan Nataru di Kota Tasikmalaya tetap dilakukan secara menyeluruh.
Pengamanan perayaan Natal dipetakan di 14 gereja dan rumah ibadah, dengan pengamanan terpadu bersama Polres Tasikmalaya Kota, TNI, Satpol PP, serta unsur terkait lainnya.
Selain rumah ibadah, pengamanan juga difokuskan pada titik-titik keramaian di pusat kota.
Sejumlah posko disiagakan, mulai dari posko pengamanan, posko kesehatan, posko penanganan kecelakaan, hingga posko kebencanaan.
Dinas Kesehatan dilibatkan untuk memastikan kesiapsiagaan layanan medis selama libur Nataru.
Pengaturan lalu lintas akan dilakukan secara situasional, khususnya pada malam pergantian tahun.
