Kasus Warga Terbaring 6 Tahun, Dinkes Kota Tasikmalaya Buka Donasi karena Kebutuhan di Luar Layanan Medis

kasus warga sakit menahun di Kota Tasikmalaya
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr. Asep Hendra Hendriana, MM saat memberikan keterangan. ayu sabrina / radar tasikmalaya
0 Komentar

Kondisi pasien yang kesulitan makan dan minum berdampak langsung pada kesehatannya secara keseluruhan.

Sebagai tindak lanjut, Dinkes Kota Tasikmalaya langsung menginstruksikan tim turun ke lapangan.

“Kami respon cepat, kurang dari 24 jam. Tim sudah datang dan membuat resume kondisi pasien,” bebernya.

Baca Juga:Di Perum Melati Mas Kota Tasikmalaya, 67 Anak Menjaga Cahaya Al-qur’an Dari Madena TahfizhJasa Usaha Sudah Tancap Gas, Retribusi Kota Tasikmalaya Masih Jalan Santai di 60 Persen

Dalam kunjungan tersebut, tim menemukan sejumlah kebutuhan pasien yang berada di luar cakupan layanan Puskesmas.

Atas dasar itu, Kadinkes meminta Puskesmas dan tim kesehatan membuka donasi secara sukarela.

“Saya minta tim membuka donasi. Sok rereongan, hitung-hitung sodakoh,” tambahnya.

Donasi tersebut diperuntukkan bagi kebutuhan dasar seperti pampers, mengingat pasien tidak mampu berjalan, serta makanan instan bertekstur lembek karena pasien tidak sanggup mengonsumsi makanan normal.

Keterbatasan asupan gizi dan cairan dinilai menjadi salah satu faktor yang memperberat kondisi kesehatan pasien.

Selain aspek medis, dr. Asep juga menyoroti beratnya beban pendampingan harian yang harus ditanggung keluarga.

Pasien membutuhkan bantuan penuh untuk duduk, ke kamar mandi, membersihkan diri, hingga makan.

Baca Juga:Parkir Tanpa Karcis di Kota Tasikmalaya Dievaluasi, Tarif Rp3.000 Masih Kalah Sama Rp2.000Relokasi UMKM atau Isolasi Dagang? Jalan HZ Mustofa Jadi Ujian Kebijakan di Kota Tasikmalaya

“Untuk aktivitas sehari-hari memang harus ada yang membantu. Makan disuapin, mandi diseka, tidak bisa sendiri,” jelasnya.

Ia menegaskan, kebutuhan pendampingan sosial dan bantuan aktivitas harian tidak sepenuhnya berada dalam ranah layanan kesehatan.

Namun melalui respons cepat, pengawalan kasus, serta gotong royong lewat donasi, Dinkes berharap kebutuhan dasar pasien tetap terpenuhi di tengah keterbatasan yang ada. (ayu sabrina)

0 Komentar