TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Program pemberdayaan masyarakat bertajuk Pak Camat dan Kang Sule mulai disalurkan di Kampung Babakan Erwan, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Senin 22 Desember 2025.
Lokasi tersebut merupakan Kampung Pramuka pertama di Kota Tasikmalaya yang dijadikan titik percontohan program subsidi pangan berbasis masyarakat.
Program ini meliputi bantuan pakcoy, cabai, tomat, (Pak Camat), kangkung, cabai, tomat dan subsidi lele (Kang Camat Sule) serta subsidi lele (Sule), yang dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga sekaligus menekan angka kemiskinan, stunting, dan inflasi.
Baca Juga:Rapat Formatur PAN Kota Tasikmalaya Masih Buntu, Tiga Opsi KSB MengapungRuko di Kawalu Jadi Gudang Miras, 6.489 Botol Disita Satpol PP Kota Tasikmalaya Jelang Tahun Baru
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Candra menegaskan bahwa program Kang Sule bukan program pemerintah daerah karena tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Ini bukan program pemerintah karena tidak menggunakan APBD. Ini murni dari hamba Allah yang ingin mencoba membuat percontohan atau demoplot di beberapa lokasi,” ujar Diky.
Ia menyebutkan, selain Bungursari, program serupa juga telah dijalankan di wilayah Kalangsari, Kampung Maboh, Kampung Meron, dan Cipedes. Jika hasilnya dinilai berhasil, program tersebut berpeluang diperluas ke wilayah lain dengan kemungkinan melibatkan APBD.
Menurut Diky, manfaat program Kang Sule tidak hanya terbatas pada pemenuhan pangan rumah tangga. Program ini juga diarahkan untuk penanganan kemiskinan, penekanan stunting, serta pengendalian inflasi daerah.
“Kalau digerakkan secara masif, ini bisa membantu gizi masyarakat, menekan inflasi, bahkan punya nilai ekonomi karena hasilnya bisa dijual,” katanya.
Ia juga menyinggung adanya program lain seperti Parasur (pembiayaan ayam ras petelur) dan Mata Tasik, yang secara konsep saling melengkapi dalam penguatan ekonomi masyarakat berbasis pangan.
Terkait penamaan program seperti Kang Sule, Pak Camat, Pak Coy, hingga singkatan cabai, tomat, kangkung, dan subsidi lele, Diky menyebut hal itu sengaja dibuat agar lebih dekat dan mudah diterima masyarakat.
Baca Juga:Hari Ibu Bukan Sekadar Seremoni, Rani Permayani Tekankan Integrasi Gender di Kota TasikmalayaSaat Kursi Kadis di Kota Tasikmalaya Antre pada Satu Nama: Komite Talenta, Komite Segalanya!
“Ini hanya supaya programnya familiar, supaya masyarakat loma dan akrab. Namanya boleh terdengar lucu, tapi isinya program nyata untuk masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya Ely Suminar mengatakan program Kang Sule sejalan dengan upaya pemberdayaan kelompok wanita tani dan pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
