Nkunku direkrut dari Chelsea pada musim panas lalu dengan biaya €38 juta, ditambah bonus hingga €4 juta.
Jika dikonversikan, nilai transfer tersebut mencapai sekitar Rp646 miliar, dengan potensi naik menjadi Rp714 miliar jika bonus terpenuhi.
Ia dikontrak hingga 30 Juni 2030, dalam sebuah kesepakatan yang sejak awal sudah menuai perdebatan di kalangan pendukung Milan.
Baca Juga:Inter Minta Juventus Siapkan Duit 600 Miliar Ditambah Khephren Thuram Jika Inginkan Davide FrattesiGagal Datangkan Thiago Silva, Allegri Minta AC Milan Rekrut Mantan Kapten Inter atau Bek Juventus
Sebagian fans menilai Milan seharusnya mendatangkan striker murni nomor 9, bukan penyerang serba bisa seperti Nkunku.
Keraguan juga muncul dari internal klub, mengingat investasi besar yang sudah dikeluarkan sebelumnya.
Namun, direktur olahraga Igli Tare kala itu menilai Nkunku sebagai peluang pasar yang menguntungkan, mengingat Chelsea awalnya membanderol sang pemain di angka €50 juta.
Masalahnya, Nkunku gagal beradaptasi. Kebugaran yang belum optimal, perbedaan gaya bermain Serie A, serta tekanan besar di Milan membuatnya terlihat pasif, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Meski sempat dipanggil kembali ke timnas Prancis oleh Didier Deschamps pada Oktober lalu, peluangnya tampil di Piala Dunia terancam jika ia terus minim kontribusi di level klub.
Karena itu, manajemen Milan kini menganggap Nkunku sebagai masalah finansial dan teknis yang harus segera diselesaikan.
Rossoneri menargetkan untuk mengembalikan dana transfer €38 juta melalui penjualannya, paling cepat pada bursa transfer musim dingin yang dibuka 2 Januari.
Baca Juga:Napoli Juara Supercoppa Italia, Conte Akui Timnya Tak Lebih Hebat dari AC Milan, Inter atau JuventusAFC Berulah, Duel AC Milan vs Como di Australia Resmi Batal
Meski tidak mudah menjual pemain dengan performa menurun, Milan berharap agen Nkunku, Pini Zahavi, dapat menemukan solusi.
Jika penjualan ini terwujud, Rossoneri akan memiliki ruang finansial untuk mendatangkan striker baru, mendampingi Niclas Füllkrug, sekaligus memperkuat sektor lain dalam skuad.