Petani Bekasi Panen 7 Sampai 9 Ton per Hektar Berkat Kolaborasi Dengan Teknologi Modern dan Penyuluh Hebat

Petani
Petani Bekasi Panen 9 Ton per Hektar Berkat Teknologi Modern dan Penyuluh Hebat. Foto: youtube
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Pelatihan penyuluh pertanian menjadi kunci transformasi pertanian di Kabupaten Bekasi, di mana sosok seperti Bapak Ahmad Rohili dan Ibu Endah Lestari berhasil mendorong petani menuju era pertanian modern dengan hasil panen yang meningkat signifikan.

Sebagaimana dilansir melalui kanal resmi Kementerian Pertanian RI, yang menyoroti bagaimana kerja kolaboratif antara penyuluh dan petani mampu menciptakan produktivitas pertanian lebih optimal dan berkelanjutan.

Ahmad Rohili, penyuluh lapangan di Desa Karangharja dan Karangsegar, memulai kariernya terinspirasi dari keluarga yang aktif dalam kelompok tani, dan meyakini bahwa pertanian di kawasan industri Bekasi harus tetap produktif untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal.

Baca Juga:Kenapa Samsung Galaxy A17 LTE Terasa Lebih Nendang dari Generasi Sebelumnya? Ini Alasannya!Nubia V80 Makin Menggoda: Kamera AI Semakin Tajam, Pemakaian Harian Serasa Super Ringkas Tanpa Ribet

Ia menerapkan teknologi pertanian modern Kabupaten Bekasi langsung di lahan uji coba pribadi sebelum disosialisasikan kepada petani, memastikan setiap inovasi dapat diterima dan efektif.

Di wilayah binaannya, hampir 90% lahan pertanian kini menggunakan penerapan mekanisasi sawah terbaru, termasuk traktor, rotator, drone penyemprot, power thresher, dan combine harvester untuk memaksimalkan efisiensi dan hasil panen.

Awalnya, teknologi ini sempat sulit diterima oleh sebagian petani karena kekhawatiran merugikan usaha kecil, namun pemahaman yang konsisten membuat inovasi diterima dan diadopsi secara bertahap.

Proses tanam serempak dilakukan melalui musyawarah kelompok, sehingga produksi padi lokal meningkat secara signifikan, dengan hasil antara 7 hingga 9 ton per hektar, mencerminkan strategi meningkatkan produksi padi lokal yang efektif.

Ibu Endah Lestari, yang telah menjadi penyuluh sejak 2009, menekankan pentingnya pendekatan personal dan berkesinambungan untuk mengubah perilaku petani serta memastikan implementasi teknologi berhasil.

Di BPP Pebayuran, lahan digunakan sebagai laboratorium mini, menampilkan berbagai inovasi seperti tumpang sari jagung, bawang merah, cabai, melon, anggur, dan kembang kol, yang memperlihatkan praktik pertanian modern secara langsung kepada petani.

Dukungan keluarga menjadi faktor penting bagi penyuluh dalam memberikan pelayanan maksimal, sementara silaturahmi dan pendekatan budaya lokal memperkuat kepercayaan petani terhadap setiap teknologi yang diperkenalkan.

Baca Juga:Poco C85: Murah, Baterai Jumbo, Desain Keren, Cocok Buat Pengguna Aktif yang Nggak Mau RibetTujuh Jenis Pekerjaan Remote yang Terlihat Membosankan Tapi Diam-Diam Bisa Ngasih Duit Banyak

Program pemerintah, termasuk program dukungan pemerintah untuk petani dari Presiden dan Menteri Pertanian, turut mendorong keberhasilan ini, memastikan penyuluhan menjadi profesi yang bernilai bagi masyarakat dan pertanian lokal.

0 Komentar