102.202 Warga Kota Tasikmalaya Masuk Kategori Miskin Ekstrem

kemiskinan ekstrem di Kota Tasikmalaya
Rumah Iin di Sinargalih Kecamatan Tamansari beratapkan terpal. (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Upaya penanggulangan kemiskinan di Kota Tasikmalaya masih menghadapi tantangan besar. Meski persentase kemiskinan menunjukkan tren penurunan, jumlah warga yang berada pada lapisan paling bawah justru masih tinggi.

Data mencatat sebanyak 102.202 warga Kota Tasikmalaya masuk kategori miskin ekstrem atau berada pada Desil 1, yakni kelompok 10 persen masyarakat dengan tingkat kesejahteraan terendah secara nasional. Kondisi ini mencerminkan beratnya persoalan kemiskinan struktural yang masih harus ditangani pemerintah daerah.

Kepala Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, Budi Rahman, menjelaskan pemetaan kesejahteraan masyarakat mengacu pada data Kementerian Sosial.

Baca Juga:Jabar Tertinggi Realisasi Kredit Perumahan, Moratorium Izin oleh KDM Disorot Pemerintah PusatSatu Nama Masuk Dua Kandidat Eselon II karena Berdasarkan Rumpun dan Manajemen Talenta

Dalam klasifikasi tersebut, Desil 1 merupakan kelompok paling rentan atau miskin ekstrem. Desil 2 mencakup 11–20 persen masyarakat dengan kesejahteraan terendah, sementara Desil 3 berada pada rentang 21–30 persen masyarakat dengan tingkat kesejahteraan rendah.

Sebaran warga miskin ekstrem di Kota Tasikmalaya menunjukkan ketimpangan antarwilayah. Kecamatan Tamansari mencatat jumlah tertinggi dengan 31.266 jiwa, disusul Mangkubumi 29.684 jiwa, Kawalu 28.770 jiwa, Cipedes 24.274 jiwa, dan Cihideung 19.330 jiwa. Kecamatan lain juga menyumbang angka signifikan, yakni Cibeureum 17.722 jiwa, Purbaratu 14.572 jiwa, Bungursari 14.276 jiwa, Indihiang 12.488 jiwa, serta Tawang 11.022 jiwa.

Data tersebut menempatkan Tamansari dan Mangkubumi sebagai wilayah dengan konsentrasi kemiskinan ekstrem dan kemiskinan rendah terbesar, khususnya pada Desil 1 hingga Desil 3.

Kondisi ini semakin terasa jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Tasikmalaya pada 2025 yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai sekitar 759 ribu jiwa.

Artinya, lebih dari seperdelapan penduduk kota berada dalam kategori miskin ekstrem, sementara jumlah warga miskin dan rentan miskin pada desil berikutnya jauh lebih besar.

Dari sisi anggaran, Dinas Sosial Kota Tasikmalaya memperoleh alokasi APBD sebesar Rp5.475.822.400. Anggaran tersebut diprioritaskan untuk masyarakat miskin Desil 1 hingga Desil 4, khususnya siswa sekolah dari keluarga Desil 1 dan 2. Namun, realisasi program penanggulangan kemiskinan dinilai masih jauh dari target.

Terdapat enam program utama yang dijalankan, yakni fasilitasi inovasi Layar Kusumah dengan target 79 keluarga penerima manfaat (KPM) dan anggaran Rp190.745.000, program beasiswa pendidikan bagi masyarakat miskin berprestasi dengan target 94 orang dan anggaran Rp940.000.000, program sembako permakanan bagi 1.990 KPM dengan anggaran Rp584.362.850, pemberian permakanan untuk 9.420 KPM dengan anggaran Rp2.641.403.750, pemberian alat bantu bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PPKS) untuk 356 orang dengan anggaran Rp835.125.000, serta bantuan pengembangan ekonomi masyarakat bagi 165 KPM dengan anggaran Rp284.185.800. (Ayu Sabrina)

0 Komentar