“Ini transisi. Dari fun match menuju turnamen. Ke depan, kami ingin konsisten,” tambahnya.
Rencana penyelenggaraan turnamen rutin pun mulai disiapkan.
Jika dukungan komunitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak terus terbangun, ajang padel berpotensi digelar setiap dua hingga tiga bulan sekali.
Pada turnamen kali ini, tim KSC asal Ciamis keluar sebagai juara.
Baca Juga:Milad ke-108 Jadi Momentum Konsolidasi PUI Kota Tasikmalaya Perkuat Dakwah dan PendidikanNongkrong Tengah Malam di Kota Tasikmalaya Sambil Tenggak Miras Berujung Diamankan Polisi
Apresiasi diberikan dalam bentuk trofi, uang tunai, dokumentasi profesional, serta pengalaman bertanding dalam sistem yang lebih terorganisir.
“Bagi komunitas yang sedang tumbuh, experience dan exposure itu apresiasi paling bernilai,” jelas Irgi.
Respons masyarakat terhadap padel di Kota Tasikmalaya disebut sangat positif. Banyak warga yang awalnya penasaran, mencoba sekali, lalu menjadi rutin bermain.
“Padel itu mudah dipelajari, fun, dan sosial. Cocok untuk semua usia. Itu yang membuat pertumbuhannya cepat,” tandasnya.
Irgi optimistis, padel berpeluang masuk dalam cabang olahraga resmi, baik di level daerah maupun nasional.
Secara nasional, padel sudah mulai masuk jalur pembinaan dan kompetisi.
“Tinggal penguatan organisasi daerah dan konsistensi pembinaan. Dalam jangka menengah, padel sangat mungkin dipertandingkan di event olahraga resmi,” pungkasnya. (rezza rizaldi)
