Bukan Sekadar Tren, Padel Bangun Ekosistem Olahraga Baru di Kota Tasikmalaya

perkembangan olahraga padel di Kota Tasikmalaya
Para pegiat olahraga difoto bersama usai mengikuti exhibition di Lapang Padel Jalan Siliwangi. istimewa for radartasik.id
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Olahraga padel perlahan menemukan momentumnya di Kota Tasikmalaya.

Bukan lewat seremoni besar, melainkan dari pertemuan-pertemuan kecil para pehobi yang konsisten membangun ekosistem.

Salah satunya terlihat dalam mini turnamen dan exhibition padel yang digelar di Lapang Padel Jalan Siliwangi.

Baca Juga:Milad ke-108 Jadi Momentum Konsolidasi PUI Kota Tasikmalaya Perkuat Dakwah dan PendidikanNongkrong Tengah Malam di Kota Tasikmalaya Sambil Tenggak Miras Berujung Diamankan Polisi

Ajang ini diikuti puluhan pemain dari berbagai klub dan komunitas padel di Tasikmalaya dan sekitarnya.

Lebih dari sekadar adu skor, kegiatan ini menjadi penanda bahwa padel mulai bergerak dari sekadar olahraga rekreasi menuju cabang yang lebih terstruktur dan kompetitif.

Ketua Padel Club Genta Dirgantara, Irgi M Zibal, mengatakan mini turnamen ini dirancang sebagai ruang temu antar komunitas sekaligus sarana pembelajaran bagi pemain pemula.

Menurutnya, pengembangan padel di Tasikmalaya harus dimulai dari ekosistem yang sehat dan inklusif.

“Tujuan utamanya membangun ekosistem padel di Tasikmalaya. Selain silaturahmi antar klub, ini juga memberi pengalaman bertanding, terutama bagi pemain pemula,” kata Irgi, Jumat 19 Desember 2025.

Ia menekankan, padel tidak hanya diposisikan sebagai olahraga semata, tetapi juga bagian dari gaya hidup dan sport tourism.

Karakter padel yang sosial, fun, dan mudah dipelajari membuatnya cepat diterima berbagai kalangan.

Baca Juga:Kapolres Kagok!AKBP M Faruk ke Klaten, AKBP Andi Datang dari Bareskrim: Pergantian Sunyi Kapolres di Kota Santri!

Saat ini, komunitas padel di Kota Tasikmalaya masih bersifat kolektif dan kolaboratif, belum berada di bawah satu organisasi resmi.

Meski begitu, aktivitas rutin tetap berjalan, mulai dari latihan mingguan hingga main bareng (mabar) lintas klub.

“Belum ada organisasi formal, tapi secara teknis kami sudah terbiasa mengatur latihan rutin dan mabar. Itu jadi fondasi awal sebelum masuk ke level yang lebih serius,” terangnya.

Mini turnamen ini diikuti sekitar 50 peserta dengan kategori pemula hingga intermediate.

Format satu hari dipilih agar tetap kompetitif, namun tetap fun dan terbuka untuk semua.

“Konsepnya mini turnamen dan exhibition. Jadi tetap ada nuansa kompetisi, tapi tidak menghilangkan sisi rekreatif,” beber Irgi.

Ia mengakui, turnamen ini termasuk salah satu yang paling awal digelar di Kota Tasikmalaya.

Sebelumnya, aktivitas padel lebih banyak diisi fun match dan exhibition sebagai tahap pengenalan.

0 Komentar