Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Garut, Asep Nugraha, mengatakan seluruh warga Kabupaten Garut telah tercatat dalam DTSEN.
“Yang membedakannya pengelompokan desil warganya desil 1 sampai 10,” ucapnya, Sabtu (20/12/2025).
Menurutnya, warga yang berhak menerima intervensi bantuan sosial umumnya berada pada desil 1 hingga 5. Program bantuan dari pemerintah pusat meliputi PKH untuk desil 1 sampai 4, sembako untuk desil 1 sampai 5, serta BPJS untuk desil 1 sampai 5.
Baca Juga:Jabar Tertinggi Realisasi Kredit Perumahan, Moratorium Izin oleh KDM Disorot Pemerintah PusatSatu Nama Masuk Dua Kandidat Eselon II karena Berdasarkan Rumpun dan Manajemen Talenta
Selain itu, pemerintah pusat juga menggulirkan program sekolah rakyat yang menyasar warga miskin di desil 1 dan 2. Pada 2025, terdapat pula bantuan BLTS Kesra.
“Di akhir tahun ada bantuan sosial BLTS Kesra 3 bulan akhir 2025 (Oktober–Desember) kalau untuk 2026 menunggu pemerintah pusat,” katanya.
Jumlah penerima bantuan di Kabupaten Garut meliputi 106.443 penerima PKH, 223.459 penerima sembako, dan 222.276 penerima bantuan pangan. Seluruh bantuan tersebut bersumber dari APBN.
Sementara itu, Dinas Sosial Kabupaten Garut belum memiliki program bantuan khusus penanganan kemiskinan, selain bantuan usaha, permakanan, sandang bagi warga tidak mampu, penyandang disabilitas, lansia tunggal, serta bantuan kebencanaan.
Asep Nugraha menyebutkan, dalam DTSEN tidak lagi dikenal istilah miskin ekstrem dan miskin biasa, melainkan berdasarkan desil.
Desil 1 merupakan kelompok termiskin, sedangkan desil 6 ke atas sudah dikategorikan mampu. Penentuan desil dilakukan oleh BPS pusat dengan menggunakan 39 indikator.
Jumlah individu desil 1 di Kabupaten Garut tercatat sebanyak 317.334 jiwa, dengan jumlah keluarga desil 1 mencapai 95.038 keluarga. Kecamatan Pakenjeng menjadi wilayah dengan jumlah keluarga desil 1 terbanyak.
Baca Juga:Pertashop Bantarsari Kota Tasikmalaya: BBM Lebih Dekat, Layanan Lebih LayakMenjahit Silaturahmi di Ruang Redaksi!
Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, mengatakan program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Garut selama ini didominasi bantuan dari pemerintah pusat. Program dari Pemerintah Kabupaten Garut baru akan mulai berjalan pada 2026.
“Kalau yang dari kita nanti 2026 sesuai dengan janji kampanye ada bantuan hidup hebat itu disiapkan untuk 1000 keluarga tapi 2026 launchingnya,” ucapnya, Sabtu (20/12/2025).
Program bantuan hidup hebat akan difokuskan untuk masyarakat desil 1 yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah pusat.
“Tapi yang tidak mendapatkan bantuan apapun dari pusat yang belum dapat apapun kita bantu,” katanya.
