“Banyak rencana pembangunan pabrik yang akhirnya tidak jadi karena perizinan yang rumit dan persoalan kondusivitas wilayah. Ini masih menjadi pekerjaan rumah besar,” jelasnya.
Selain itu, keterbatasan infrastruktur dan akses transportasi turut mempersempit daya tarik investasi.
Hingga kini, Kota Tasikmalaya belum terhubung jalan tol, waktu tempuh dari kota besar masih panjang, dan bandara belum beroperasi optimal.
Baca Juga:Di Kota Tasikmalaya Hari Ini: Parkir Tanpa Karcis, Gratis di Video, Berbayar di Jalan!Geger! Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Tamansari Kota Tasikmalaya, ini Kronologinya
“Faktor transportasi ini sangat berpengaruh. Tidak ada tol, perjalanan dari Jakarta lama, bandara belum aktif. Semua ini cukup menghambat masuknya investasi,” tuturnya.
Dengan kombinasi kebijakan UMP baru, persoalan perizinan, keamanan, serta keterbatasan infrastruktur, Kadin menilai Kota Tasikmalaya membutuhkan strategi pembangunan yang lebih komprehensif.
Tanpa pembenahan menyeluruh, kebijakan pengupahan berisiko tidak optimal dalam mendorong kesejahteraan pekerja sekaligus pertumbuhan investasi daerah. (ayu sabrina)
