Nilai tersebut dinilai besar, namun performa sang pemain belum sebanding dengan investasinya.
Meski sempat tampil menjanjikan bersama Genoa, De Winter disebut tampil jauh di bawah ekspektasi saat berseragam Milan.
Perbandingan pun muncul dengan Rasmus Højlund, yang tampil sebagai bintang lapangan bersama Napoli.
Baca Juga:Ribut dengan Tangan Kanan Antonio Conte, Napoli Kutuk Tindakan Pelatih AC MilanAtalanta Jadi Batu Sandungan Inter Datangkan Marco Palestra, Juventus Incar Lorenzo Lucca
Ironisnya, pemain Denmark itu merupakan target Milan pada musim panas lalu. Namun, Rossoneri justru mengalihkan fokus dan dana mereka kepada Christopher Nkunku, yang hingga kini masih menjadi tanda tanya besar.
Longoni menegaskan bahwa Nkunku bukan penyerang tengah murni, berbeda dengan Højlund yang jelas memberikan dampak langsung.
Ia bahkan berspekulasi bahwa hasil pertandingan bisa saja berbeda andai pilihan Milan di bursa transfer lebih tepat.
Menghadapi situasi ini, Longoni menegaskan bahwa Milan tidak punya pilihan selain aktif di bursa transfer.
Nama Niclas Füllkrug disebut sebagai opsi terbaik yang tersedia saat ini, meski langkah tersebut masih penuh keraguan, terutama terkait kondisi fisik sang striker.
Namun, bagi Longoni, kebutuhan paling mendesak tetap berada di lini belakang.
“Milan membutuhkan bek kelas atas,” tegasnya. Bukan sekadar pelapis, melainkan pemain berkualitas tinggi yang mampu bersaing langsung dengan pemain inti dan meningkatkan level pertahanan tim.
Baca Juga:Resmi! AC Milan Kontrak Anak Bungsu Ibrahimovic, Barcelona Amankan Permata La Masia dari Incaran Klub EropaPesan Inter untuk Juventus, AS Roma, dan Napoli: Siapkan Rp682 Miliar jika Inginkan Davide Frattesi
Sebagai penutup, Longoni juga melontarkan kritik terhadap keputusan menggelar laga Milan vs Como di Perth, Australia, dengan wasit asal Asia.
“Apa gunanya?” tulisnya sinis, mempertanyakan relevansi keputusan tersebut bagi perkembangan sepak bola Italia.
Bagi Milan, kritik ini menjadi peringatan keras: tanpa pembenahan serius, terutama di lini pertahanan, musim yang penuh harapan berpotensi berubah menjadi kegagalan total.
