Isu Toleransi Menguat di Kota Tasikmalaya, 15 Ribu Warga Tumpah Ruah di Jalan Santai Kerukunan

Isu toleransi di Kota Tasikmalaya
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, bersama Kakanwil Kemenag Jabar, H Dudu Rohman, usai membuka Jalan Santai Kerukunan di Taman Kota, Sabtu 20 Desember 2025. ayu sabrina / radar tasikmalaya
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Isu toleransi dan keberagaman kembali menguat di ruang publik Kota Tasikmalaya.

Ribuan warga dari berbagai latar belakang memadati Jalan KHZ Mustafa, Sabtu 20 Desember 2025, dalam kegiatan Fantastic Walk Harmony atau Jalan Santai Kerukunan.

Sekitar 15 ribu peserta dari wilayah Priangan Timur berjalan bersama tanpa sekat agama, budaya, maupun daerah asal.

Baca Juga:AKBP M Faruk ke Klaten, AKBP Andi Datang dari Bareskrim: Pergantian Sunyi Kapolres di Kota Santri!Di Kota Tasikmalaya Hari Ini: Parkir Tanpa Karcis, Gratis di Video, Berbayar di Jalan!

Aktivitas sederhana ini menjadi pesan sosial bahwa keberagaman dapat dirawat secara inklusif dan membumi, bahkan di tengah cuaca politik dan sosial yang kerap sensitif terhadap perbedaan.

Di Kota Tasikmalaya yang selama ini dikenal dengan identitas Kota Santri, kegiatan tersebut menegaskan bahwa nilai religiusitas tidak bertentangan dengan toleransi.

Justru sebaliknya, nilai keagamaan menjadi fondasi kuat dalam membangun sikap saling menghormati di tengah kemajemukan.

Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan menyebut keberlangsungan Kota Tasikmalaya hingga hari ini tidak lepas dari kemampuan warganya menjaga kerukunan.

“Kota Tasikmalaya ada hari ini karena kita bisa rukun. Jangan sampai kita menjadi masyarakat yang intoleran, karena sejatinya kita adalah masyarakat yang toleran,” ujarnya.

Menurut Viman, tantangan ke depan adalah menjaga nilai toleransi tersebut agar tidak rusak oleh tindakan segelintir oknum.

Ia menegaskan, Kota Tasikmalaya tidak boleh dicap sebagai wilayah intoleran.

Karakter masyarakat yang santun, nyaman, tulus, dan unggul harus terus dirawat agar kota ini tetap aman bagi semua kalangan.

Baca Juga:Geger! Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Tamansari Kota Tasikmalaya, ini KronologinyaKarcis Parkir di Kota tasikmalaya Tak Selalu Diberikan, Jukir Ungkap Problem Tarif dan Pengawasan

Selain membawa pesan sosial, kegiatan ini juga berdampak langsung terhadap pergerakan ekonomi lokal.

Kehadiran ribuan peserta dari luar daerah turut menggerakkan sektor perdagangan, kuliner, hingga jasa di pusat Kota Tasikmalaya.

“Kehadiran ribuan peserta ini jelas memutar ekonomi Kota Tasikmalaya,” terang Viman.

Kegiatan jalan santai juga dirangkai dengan bhakti sosial dan doa bersama untuk masyarakat terdampak bencana di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Sumatera.

“Kita doakan saudara-saudara kita yang tertimpa bencana agar diberi kekuatan dan bencana segera berakhir,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat H Dudu Rohman menilai Kota Tasikmalaya layak disebut sebagai kota harmoni, yakni kota yang menghargai keberagaman dan nilai kemanusiaan.

0 Komentar