RADARTASIK.ID – Inter Milan mengirim pesan tegas kepada para peminat Davide Frattesi di bursa transfer Januari nanti.
Jika Juventus, AS Roma, atau Napoli serius ingin memboyong gelandang timnas Italia itu, Nerazzurri menegaskan satu syarat mutlak: siapkan dana minimal €35 juta.
Setelah dua setengah musim penuh spekulasi, bursa transfer musim dingin berpotensi menjadi momen perpisahan antara Frattesi dan Inter.
Baca Juga:Bahagia di Inter, Alessandro Bastoni Tolak Pinangan BarcelonaConte Sindir Inter Usai Tumbangkan AC Milan: Kami Bukan Tim Undangan di Supercoppa Italia
Meski sempat diharapkan menjadi suksesor lini tengah Nerazzurri, realitanya peran sang pemain tak pernah benar-benar berubah.
Pergantian pelatih dari Simone Inzaghi ke Cristian Chivu pun tidak menggeser status Frattesi, yang tetap berada di belakang Nicolò Barella dalam hierarki tim.
Minimnya menit bermain membuat pihak Frattesi mulai mempertimbangkan masa depan dan agen sang pemain aktif menjajaki berbagai kemungkinan, baik di Serie A maupun luar negeri.
Namun Inter sudah lebih dulu menetapkan batasan jelas: tidak ada diskon, dan tidak ada skema kreatif yang merugikan klub.
Alasan Inter memasang banderol tinggi bukan tanpa dasar. Frattesi direkrut dari Sassuolo pada 2023 melalui skema pinjaman dengan kewajiban membeli.
Total biaya historis transfer tersebut mencapai €31,4 juta, atau sekitar Rp612 miliar (dengan asumsi €1 = Rp19.500).
Dalam laporan keuangan klub, nilai tersebut diamortisasi secara tahunan sebesar €6,3 juta atau setara Rp122,8 miliar per musim, dan akan terus berjalan hingga kontraknya berakhir.
Selain biaya transfer, Inter juga menanggung gaji Frattesi hingga 30 Juni 2028.
Baca Juga:Demi Tampil di Piala Dunia, Stefan de Vrij dan Davide Frattesi Ingin Tinggalkan Inter MilanInter Ingin Gembosi AS Roma: Rayu Manu Koné dan Wesley Pindah ke Giuseppe Meazza
Gelandang berusia 25 tahun itu menerima gaji bersih €2,8 juta per musim, yang setara dengan €5,2 juta bruto, atau sekitar Rp101,4 miliar per tahun.
Jika dihitung hingga akhir kontrak, total beban gaji yang harus ditanggung Inter mencapai €26 juta, atau sekitar Rp507 miliar.
Angka ini menjadi faktor penting dalam pertimbangan finansial Nerazzurri.
Dengan memperhitungkan amortisasi yang sudah berjalan, nilai buku sisa Frattesi per 31 Desember 2025 diperkirakan berada di angka €15,75 juta, atau sekitar Rp307 miliar.
Nilai inilah yang menjadi titik awal perhitungan keuntungan modal jika Frattesi dilepas pada Januari.
Jika Inter berhasil menjualnya seharga €35 juta (sekitar Rp682 miliar), klub akan mencatat keuntungan bersih mendekati €20 juta, atau sekitar Rp390 miliar.