RADARTASIK.ID – Godaan bagi Inter Milan untuk segera bertindak di bursa transfer memang selalu ada, terlebih ketika Denzel Dumfries alami cedera.
Namun bagi Inter, pendekatan terburu-buru bukanlah pilihan. Absennya Dumfries dalam jangka waktu cukup lama memang menjadi persoalan serius, tetapi belum cukup untuk mengubah arah kebijakan klub dalam perekrutan pemain.
Manajemen Inter, bersama pemilik Oaktree, tetap konsisten pada satu garis besar: berinvestasi pada pemain dengan nilai jangka panjang, bukan solusi tambal sulam.
Baca Juga:Media Brasil: Allegri Minta Thiago Silva Pulang ke AC MilanBahagia di Inter, Alessandro Bastoni Tolak Pinangan Barcelona
Karena itu, alih-alih mendatangkan pemain sementara pada Januari, Nerazzurri lebih memilih memaksimalkan sumber daya internal.
Sejumlah opsi sudah disiapkan untuk menggantikan bek sayap asala Belanda itu.
Luis Henrique mulai menunjukkan perkembangan dan siap keluar dari bayang-bayang, sementara Matteo Darmian dapat kembali mengisi peran bek kanan dalam waktu dekat.
Carlos Augusto pun dinilai cukup fleksibel untuk diadaptasi di sektor tersebut jika dibutuhkan.
Semua ini memang solusi sementara, tetapi sejalan dengan strategi klub yang menatap musim depan secara lebih serius.
Di tengah pendekatan konservatif tersebut, satu nama tetap dilingkari merah oleh manajemen Inter, yakni Marco Palestra.
Pemain sayap kelahiran 2004 itu saat ini dipinjamkan ke Cagliari, namun hak kepemilikannya masih berada di tangan Atalanta.
Baca Juga:Conte Sindir Inter Usai Tumbangkan AC Milan: Kami Bukan Tim Undangan di Supercoppa ItaliaDemi Tampil di Piala Dunia, Stefan de Vrij dan Davide Frattesi Ingin Tinggalkan Inter Milan
Palestra dinilai sangat cocok dengan parameter rekrutmen Oaktree: usia muda, paspor Italia, potensi berkembang tinggi, dan nilai jual masa depan.
Penampilan apiknya bersama Cagliari membuat grafik kariernya menanjak, sekaligus mendongkrak nilai transfernya.
Masalahnya, harga Palestra kini disebut sudah menyentuh kisaran €40 juta, atau sekitar Rp700 miliar (dengan asumsi €1 = Rp17.500).
Angka ini jelas menjadi hambatan besar, apalagi Atalanta dikenal sebagai klub yang keras dalam negosiasi dan tidak berada dalam tekanan finansial untuk menjual pemainnya.
Meski demikian, Inter masih menyimpan secercah harapan. Hubungan kedua klub yang sempat memanas akibat kasus Ademola Lookman kini mulai mencair, seperti tercermin dalam kesepakatan Nicola Zalewski.
Situasi ini membuka peluang terjadinya negosiasi lanjutan, mungkin dengan tambahan pemain pendukung sebagai bagian dari kesepakatan.
Namun, memajukan transfer ini ke bulan Januari tetap dinilai rumit.