Tower di Area Pemakaman Bikin Pusing, DPRD Kota Tasikmalaya Cari Jalan Tengah

tower seluler di area pemakaman Kota Tasikmalaya
Rombongan Komisi III DPRD kota Tasikmalaya saat melakukan sidak ke tower selular yang berada di area makam warga Padasuka, Kamis 18 Desember 2025. rezza rizaldi / radar tasikmalaya
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tower seluler yang berdiri sejak 2012 di area pemakaman RT 04 RW 13 Kampung Padasuka, Kelurahan Lengkongsari, Kecamatan Tawang, Kamis 18 Desember 2025.

Sidak dilakukan menyusul keluhan warga terkait kebisingan dan dugaan dampak kesehatan akibat operasional tower tersebut.

Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Anang Sapaat, mengatakan tower tersebut awalnya hanya digunakan satu provider, namun kini bertambah menjadi tiga. Penambahan itu memicu kekhawatiran warga sekitar.

Baca Juga:IPM Kota Tasikmalaya 2025 Naik di Angka, Turun di Peringkat: Pemkot Akui Ketimpangan Masih DalamUlang Tahun ke-65, Sudarsono dan Kota Banjar yang Terus Berjalan!

“Barusan kami Komisi III bersama tim teknis pemerintah melakukan sidak ke lokasi tower yang sudah berdiri sejak 2012. Sekarang ada penambahan provider dari satu menjadi tiga. Secara aturan memang bisa, tapi masyarakat mengadu karena merasa sangat terganggu, terutama oleh suara bising,” ujar Anang di lokasi sidak.

Ia menyebut warga khawatir dampak kebisingan semakin meningkat seiring penambahan provider. Bahkan, sebagian warga menginginkan tower tersebut ditutup atau dibongkar.

“Komisi III akan menjembatani aspirasi masyarakat dengan pihak perusahaan dan pemerintah. Minggu depan akan kami undang semua pihak, mulai dari pemilik tower, warga, hingga tim teknis, untuk mencari solusi terbaik,” terangnya.

Ketua RW setempat, H. Oman Rohman menegaskan warga meminta solusi konkret, terutama terkait kebisingan yang dirasakan hampir setiap hari.

“Intinya warga pengen solusi terbaik. Tower itu menimbulkan kebisingan, banyak warga mengeluh pusing dan sakit kepala. Warga sekitar yang paling merasakan,” tutur Oman.

Menurutnya, sejak awal berdiri tidak ada komunikasi antara perusahaan dengan warga sekitar. Hal itulah yang memicu aksi penyegelan oleh warga.

“Tidak pernah ada komunikasi dari pihak perusahaan ke warga. Kalau ada komunikasi, mungkin tidak akan seperti ini. Sekarang warga minta, minimal suaranya jangan sampai mengganggu,” tambahnya.

Baca Juga:ARWT Sampaikan Catatan Penting ke Wali Kota TasikmalayaKursi Kepala Diskominfo, Staf Ahli, dan Sekwan di Kota Tasikmalaya Segera Diisi! Beberapa Nama Dikirim ke BKN

Oman juga menegaskan bahwa lokasi pemakaman sudah ada berdiri jauh sebelum tower berdiri.

“Setahu saya, makam itu sudah ada duluan. Tower belakangan,” tegasnya.

Hingga kini, belum ada keputusan terkait nasib tower tersebut.

0 Komentar