CIAMIS, RADARTASIK.ID — Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Pemerintah Kabupaten Ciamis menggelar rapat koordinasi pengamanan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), camat, lurah, kepala desa, tenaga kesehatan, serta unsur terkait lainnya. Rapat dilaksanakan secara daring dan luring di Aula Setda Ciamis, Kamis (18/12/2025).
Bupati Ciamis Dr H Herdiat Sunarya menegaskan bahwa pengamanan Nataru merupakan agenda penting yang menuntut kesiapsiagaan dan sinergi seluruh pemangku kepentingan.
“Dengan kebersamaan semua unsur ini agar situasi tetap aman, tertib, dan kondusif,” katanya saat memimpin rapat koordinasi pengamanan Nataru, Kamis (18/12/2025).
Baca Juga:GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Kuatkan Kader, Gelar Konsolidasi Organisasi di Enam ZonaAnggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya Aldira Yusup Soroti Penutupan Tambang Emas: WPR Belum Dirasakan Rakyat!
Bupati juga mengimbau masyarakat Ciamis untuk menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama selama perayaan Natal. “Supaya seluruh umat beragama dapat menjalankan ibadah dengan aman dan tenang di Kabupaten Ciamis,” ujarnya.
Di sektor lalu lintas, Herdiat meminta Dinas Perhubungan bersama TNI dan Polri mengantisipasi potensi kemacetan di sejumlah titik rawan, seperti kawasan Pasar Banjarsari, Alun-Alun Ciamis, jalur menuju Cirebon, serta akses Jembatan Cipaku yang menerapkan sistem buka tutup satu arah.
“Titik-titik kemacetan ini sudah terdeteksi dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga perlu penanganan dan rekayasa lalu lintas yang matang,” katanya.
Pada bidang kesehatan, Bupati menginstruksikan Dinas Kesehatan dan RSUD untuk menyiapkan tenaga medis selama libur Nataru. Seluruh puskesmas, khususnya yang berada di jalur protokol, diminta siaga 24 jam serta memastikan kesiapan ambulans di jalur utama dan pos pengamanan.
“Libur panjang berpotensi meningkatkan kebutuhan layanan kesehatan, sehingga kesiapsiagaan tenaga medis dan ambulans harus benar-benar diperhatikan,” ujarnya.
Selain itu, Herdiat menekankan peran Satpol PP dalam menjaga ketertiban di kawasan wisata yang diperkirakan mengalami peningkatan kunjungan masyarakat, seperti Alun-Alun Ciamis, Situ Lengkong, dan Karangkamulyan.
Para kepala desa dan lurah juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana serta mampu mengarahkan masyarakat jika terjadi kondisi darurat. “Untuk itu kepala desa dan lurah mesti ada kesiapsiagaan di tingkat desa menjadi kunci dalam menghadapi situasi darurat dan kebencanaan,” katanya.
