OJK Tasikmalaya Terima 1.155 Pengaduan Sepanjang 2025, Didominasi Masalah Pinjol

OJK
Kepala OJK Tasikmalaya, Nofa Hermawati, usai diwawancara Radar di kantornya, Selasa (16/12/2025). (Lisna Wati/Radartasik.id)
0 Komentar

“Kembali lagi sebelum mengakses satu lembaga keuangan harus benar-benar tahu mereka butuhnya apa, kemudian carilah lembaga keuangan yang memang benar-benar berizin,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk membaca dengan saksama setiap perjanjian pembiayaan serta memanfaatkan layanan OJK jika membutuhkan informasi lebih lanjut. “Kalau misalkan ragu bisa kontak 157 nanti pasti akan dijawab,” pungkasnya.

OPTIMISTIS EKONOMI 2026 TERJAGA

Sementara itu, OJK Tasikmalaya juga memandang prospek perekonomian pada 2026 tetap berada pada jalur yang positif. Optimisme ini didasarkan pada kekuatan fundamental ekonomi nasional yang ditopang oleh sejumlah program strategis pemerintah, khususnya yang melibatkan peran aktif masyarakat dan pelaku usaha kecil.

Baca Juga:UBK Tasikmalaya Salurkan Donasi untuk Korban Banjir di Sumatra dan AcehLPS Mulai Proses Pembayaran Simpanan Nasabah PT BPR Bumi Pendawa Raharja

Nofa, menilai berbagai kebijakan yang diluncurkan pemerintah tidak hanya berfungsi sebagai stimulus jangka pendek, tetapi juga dirancang untuk menggerakkan ekonomi secara berkelanjutan.

“Kalau kita lihat dari fundamental ekonomi saat ini sebenarnya cukup kuat. Ada beberapa program strategis pemerintah yang memang diluncurkan untuk mendorong agar ekonomi tetap berjalan,” ujarnya kepada Radar, Selasa (16/12/2025).

Salah satu program yang dinilai berdampak signifikan adalah Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Nofa, program tersebut tidak sekadar berorientasi pada konsumsi, tetapi juga membuka ruang partisipasi ekonomi masyarakat secara luas.

“MBG ini mau melibatkan masyarakat. Jadi diserahkan kepada masyarakat supaya di dalam masyarakat sendiri ekonominya mulai berjalan,” tuturnya.

Ia menjelaskan, kebutuhan MBG yang besar secara otomatis mendorong aktivitas sektor riil, terutama di tingkat lokal. Mulai dari peternak ayam, petelur, hingga pemasok bahan pangan lainnya akan terdorong untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Sejalan dengan itu, OJK juga menaruh perhatian pada kesiapan pembiayaan bagi para pemasok program tersebut. Nofa menyebut OJK akan memperkuat peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD), khususnya bagi para pemasok MBG agar mampu memenuhi target kebutuhan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

“Termasuk nanti kita akan meningkatkan peran TPKAD untuk supplier-supplier MBG supaya mampu memenuhi target dari masing-masing SPPG,” ucapnya.

Baca Juga:Alfaland Group dan Omega Hotel Management Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Aceh TamiangSharp Luncurkan Slogan Global “In Step With Your Future", Gelar Aksi Kemanusiaan untuk Korban Banjir Sumatra

Berdasarkan kondisi tersebut, OJK berharap pergerakan sektor UMKM ke depan dapat berlangsung lebih cepat. Menurut Nofa, roda ekonomi UMKM tidak hanya terbuka sebagai peluang, tetapi juga perlu ditopang oleh kemudahan akses permodalan.

0 Komentar