ODGJ Turun Bersihkan TPS Liar, Program Terapi Sosial Sekaligus Kritik Budaya Buang Sampah di Kota Tasikmalaya

ODGJ bersihkan TPS liar di Kota Tasikmalaya
Aksi bersihkan TPS liar kolaborasi Yayasan Mentari Hati Kota Tasikmalaya, Dinsos, DLH dan lain sebagainya, Rabu 17 Desember 2025. ayu sabrina / radar tasikmalaya
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Sejumlah titik rawan timbunan sampah di Kota Tasikmalaya dibersihkan dengan cara yang tak biasa, Rabu 17 Desember 2025.

Bukan petugas kebersihan, melainkan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang menyusuri ruas jalan, memunguti sampah berserakan, membersihkan TPS liar, hingga mengangkut limbah rumah tangga yang selama ini dibiarkan menumpuk.

Aksi tersebut melibatkan ODGJ binaan Yayasan Mentari Hati yang berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Karang Taruna, serta didukung unsur kesehatan.

Baca Juga:Hipnotis Politik!Mata Sehat, Masa Depan Terlihat: Gerakan Dinkes Kota Tasikmalaya

Para peserta dibekali perlengkapan kebersihan lengkap seperti cangkul, sekop, sepatu boot, sarung tangan, hingga kaos khusus kegiatan.

Dengan perlengkapan itu, para ODGJ menyasar lokasi-lokasi yang kerap menjadi TPS liar di ruang publik.

Setelah sebelumnya dilakukan di kawasan Jalan Letjen Mashudi dan Sewaka, kegiatan kali ini diperluas hingga jalur Cikurubuk.

Pemilik Yayasan Mentari Hati, Dadang Heryadi, mengatakan program tersebut bukan kegiatan baru.

Gagasan awal sudah muncul sejak 2020, namun sempat terhenti akibat pandemi Covid-19 dan minimnya komunikasi dengan pemerintah daerah.

“Kegiatan bersih-bersih TPS liar ini sudah berjalan tujuh kali. Dilakukan dua hari sekali dan lokasinya terus diperluas,” ujarnya.

Menurut Dadang, keterlibatan ODGJ dalam kegiatan lapangan bukan semata untuk kebersihan lingkungan, tetapi juga menjadi bagian dari terapi pemulihan mental dan sosial.

Baca Juga:Karcis Parkir Tak Diberikan, Pidana Mengintai! Rawan Pungli di Kota TasikmalayaKH Didi Abdul Majid, Reuni Menyambung Doa dan Merawat Ghirah Santri!

“Jangan sampai mereka hanya merenung di ruangan. Dibawa ke lapangan, dibawa bersih-bersih, mereka terlihat lebih ceria,” katanya.

Selain kegiatan peduli lingkungan, Yayasan Mentari Hati juga menjalankan berbagai terapi lain bagi ODGJ, mulai dari terapi musik hingga bercocok tanam.

“Di terapi musik banyak yang jago nyanyi. Ada juga yang cocok berkebun. Semua diarahkan supaya mereka produktif,” ucapnya.

Saat ini yayasan membina sekitar 258 ODGJ. Namun, tidak seluruhnya dilibatkan dalam kegiatan lapangan. Setiap aksi hanya diikuti minimal lima orang secara bergiliran.

“Yang dibawa ke lapangan itu yang tingkat kesadarannya sudah di atas 60 persen. Kita selektif,” jelas Dadang.

Ia juga menyampaikan kritik keras kepada masyarakat terkait masih maraknya perilaku membuang sampah sembarangan.

0 Komentar