Bagi Allegri, kemampuan beradaptasi ini sangat berharga, terutama di tengah jadwal padat dan kebutuhan rotasi pemain.
3. Pengalaman Internasional dan Kepemimpinan
Alasan ketiga dan keempat saling berkaitan: pengalaman internasional dan kepemimpinan.
Karier Thiago Silva mencakup klub-klub elite seperti AC Milan, Paris Saint-Germain, dan Chelsea, serta pengalaman panjang di Liga Champions dan liga-liga top Eropa.
Jam terbang tersebut menjadikannya sosok pemimpin alami, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Baca Juga:Legenda Liverpool Ramal Enzo Maresca Akan Tinggalkan Chelsea: Kritik Terbuka ke Pemilik dan Direktur OlahragaDaftar Enam Pemain Milan Futuro yang Dipanggil Allegri untuk Piala Super Italia: Ada Nama Anak Ibrahimovic
Karisma dan etos kerjanya dikenal luas. Bahkan di usia 41 tahun, Thiago Silva masih dipuji karena profesionalisme dan dedikasinya, menjadi panutan bagi pemain muda di setiap sesi latihan.
4. Mengenal Milan dan Allegri
Terakhir, Thiago Silva sudah mengenal betul lingkungan AC Milan. Ia pernah membela Rossoneri pada periode 2009–2012 dan meraih Scudetto di bawah asuhan Allegri pada 2011.
Hubungan personal dan pemahaman terhadap kultur klub membuat proses adaptasi diyakini akan berjalan cepat.
Dengan skema transfer gratis dan hanya beban gaji yang perlu ditanggung, Milan dinilai mengambil risiko minimal.
Seperti halnya Luka Modric yang tetap memberi dampak besar di usia senja, Thiago Silva berpotensi menjadi figur kunci di ruang ganti Rossoneri—menguatkan pertahanan sekaligus membawa mental juara yang kini sangat dibutuhkan.
