Kreatif! Warga Kota Banjar Ini Olah Limbah Kayu Jadi Barang Bernilai Ekonomis

kerajinan kayu jati kota banjar
miniatur lesung yang dibuat Aanj Adnriana warga Kota Banjar (Anto Sugiarto/radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Aan Andriana, warga Kampung Adat Pulomajeti Lingkungan Siluman Baru Kelurahan/Kecamatan Purwaharja memanfaatkan limbah kayu untuk kerajinan. Salah satu yang dibuatnya yakni lesung (alat penggilingan padi) miniatur.

Dia mengatakan, ide pembuatan kerajinan itu yakni banyaknya limbah kayu jati dan jenis lainnya di sekitar tempat tinggalnya. Dirinya kemudian memanfaatkan limbah itu untuk diolah menjadi barang bernilai ekonomis.

Miniatur lesung yang dibuatnya dilengkapi dengan aksesori seperti alat penumbuk padi hingga diberi tangkai padinya.

Baca Juga:Developer di Wilayah Jawa Barat Tiba-Tiba Harus Menghentikan Napas!Update Kasus Endang Juta, Jaksa Bacakan Tuntutan di Pengadilan Negeri Bandung Besok!

“Sebenarnya lesung merupakan alat tradisional (penggilingan padi) zaman dahulu, yang digunakan untuk menumbuk padi,” ucapnya, Rabu (17/12/2025).

Dia menjelaskan, pembuatan miniatur lesung terinspirasi dari keberadaannya yang saat ini jarang digunakan untuk menumbuk padi menjadi beras. Berawal dari hal itu, muncul ide untuk membuatnya menjadi aksesori.

“Buat miniatur lesung baru satu bulan jalan, kalau aslinya kan besar dan berat. Masih biasa digunakan saat upacara adat Ngabumi,” jelasnya.

Untuk proses pembuatannya, Aan bisa membuat dua set miniatur lesung dari kayu jati dalam sehari. Sedangkan, jika memanfaatkan kayu jenis lain dirinya bisa membuat hingga 5 set miniatur lesung.

Namun, ketika menggunakan kayu lain nilai estetiknya kurang. “Kalau kayu jati itu memiliki karakteristik tersendiri, meski agak lama dibuatnya karena keras tapi nilai estetiknya dapat,” terangnya.

Lanjut dia, pemasaran miniatur lesung masih dilakukan secara langsung kepada konsumen lokal. Harga miniatur lesung dibanderol antara Rp100 ribu hingga Rp300 ribu per set.

“Saya tidak muluk-muluk, miniatur lesung bisa menjadi produk lokal sehingga mengangkat perekonomian masyarakat sekitar,” ujarnya. (Anto Sugiarto)

0 Komentar