GAC Group Kembangkan Baterai Solid-State, Jarak Tempuh Mobil Listrik Bisa Tembus 1.000 KM

GAC Group
GAC Group Kembangkan Baterai Solid-State, Jarak Tempuh Mobil Listrik Bisa Tembus 1.000 KM
0 Komentar

RADARTASIK.ID – GAC Group, produsen otomotif asal China, mengumumkan kemajuan mencolok dalam pengembangan baterai all-solid-state (ASSB) yang diklaim mampu meningkatkan jarak tempuh mobil listrik hingga lebih dari 1.000 kilometer dalam sekali pengisian daya.

Teknologi baterai generasi terbaru ini saat ini telah memasuki tahap produksi percobaan di pabrik pertama GAC yang berlokasi di Panyu, Guangzhou.

Jika sesuai rencana, produksi massal baterai solid-state tersebut akan dimulai dalam rentang waktu 2027 hingga 2030.

Baterai all-solid-state dianggap sebagai evolusi penting dalam dunia kendaraan listrik.

Baca Juga:Drakor Dynamite Kiss Episode 11, Go Da Rim Diselamatkan Jang Jin Hee di Tengah KrisisWaktu Cas hanya 20 Menit, Segini Harga Mobil Listrik Xpeng G6 yang Resmi Masuk Indonesia

Berbeda dengan baterai lithium-ion konvensional yang masih menggunakan elektrolit cair, ASSB sepenuhnya mengandalkan material elektrolit padat.

Selain meningkatkan kepadatan energi, baterai solid-state juga menawarkan keamanan termal yang lebih baik, sehingga risiko panas berlebih dan kebakaran dapat ditekan.

Jika saat ini rata-rata EV memiliki jarak tempuh sekitar 500 kilometer, teknologi ASSB berpotensi membawa angka tersebut menembus 1.000 kilometer atau bahkan lebih.

Hal yang menarik perhatian pelaku industri otomotif global adalah klaim GAC yang telah membangun lini produksi baterai solid-state berkapasitas besar.

Fasilitas di Panyu saat ini tengah menjalani uji coba produksi sel baterai dengan kapasitas di atas 60 Ah.

Langkah ini penting karena selama bertahun-tahun baterai solid-state kerap terkendala pada aspek produksi massal.

Banyak teknologi serupa berhenti di tahap riset tanpa mampu diterapkan secara komersial.

Baca Juga:Wuling Hadirkan Binguo Pro sebagai Model Mobil Listrik Hatchback TerbaruMobil Listrik dengan Jarak Tempuh Jauh, Mulai 600 KM, Cocok untuk Mudik

Untuk mendukung produksi skala industri, GAC mengadopsi teknologi manufaktur mutakhir, salah satunya adalah proses anoda kering.

Metode ini dinilai lebih sederhana dibandingkan proses konvensional dan mampu meningkatkan efisiensi produksi.

Dengan alur manufaktur yang lebih ringkas, GAC berharap kualitas baterai tetap konsisten sekaligus menekan biaya produksi.

GAC menargetkan penerapan awal baterai ASSB pada model-model barunya mulai 2026, termasuk pada lini kendaraan premium HYPTEC.

Strategi ini sejalan dengan ambisi GAC untuk memperluas penetrasi pasar global, terutama di kawasan yang pertumbuhan EV-nya sangat pesat.

Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjadi salah satu pasar yang dipandang strategis dalam ekspansi tersebut.

Di Indonesia, GAC saat ini telah memasarkan beberapa model kendaraan listrik, seperti AION V dengan jarak tempuh hingga 602 km, AION Y Plus, AION UT, serta Hyptec HT yang mengklaim jarak tempuh lebih dari 600 km.

0 Komentar