RADARTASIK.ID – Tepat pada 16 Desember 1899, sebuah potongan besar sejarah sepak bola Eropa lahir di kota Milan.
Di sebuah ruangan sederhana, AC Milan resmi didirikan dengan nama awal Milan Foot-Ball and Cricket Club.
Tak banyak yang menyangka, klub yang kelak menjadi salah satu raksasa dunia itu pada awalnya hanya memiliki sekitar 50 fans saja.
Baca Juga:Jurnalis Italia: Dumfries Paksa Inter Terjun ke Bursa Transfer, Tiga Kritik untuk Conte Jelang Napoli vs MilanDiperintahkan Pengadilan Bayar Kylian Mbappe 1 Triliun, PSG Akan Ajukan Banding
AC Milan didirikan oleh dua warga Inggris, Herbert Kilpin dan Alfred Edwards.
Dari tangan mereka, bukan hanya sebuah klub yang lahir, tetapi juga sebuah identitas kuat yang bertahan lebih dari satu abad.
Kilpin, sosok visioner di balik berdirinya klub, melontarkan kalimat legendaris yang hingga kini melekat erat dengan Rossoneri: “Kami akan menjadi tim iblis. Warna kami akan merah seperti api dan hitam seperti rasa takut yang akan kami tanamkan kepada lawan.”
Ungkapan berusia 126 tahun itu menjadi fondasi jiwa dan karakter AC Milan.
Meski secara resmi berdiri pada 16 Desember, sejumlah sumber sejarah menyebut klub ini kemungkinan sudah dirintis beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada Hari Santo Lucia di tahun 1899.
Pertemuan awal disebut berlangsung di Hotel du Nord—kini dikenal sebagai Hotel Principe di Savoia—yang terletak di Piazza della Repubblica.
Menariknya, kawasan ini hingga kini masih menjadi salah satu titik bersejarah di Milan, termasuk dalam dinamika modern seperti bursa transfer, tempat berbagai negosiasi besar kerap dimulai dan memanas.
Markas pertama Rossoneri pun jauh dari kata megah.
Baca Juga:Media Italia Ungkap Empat Alasan Mengapa AC Milan Wajib Rekrut Thiago SilvaLegenda Liverpool Ramal Enzo Maresca Akan Tinggalkan Chelsea: Kritik Terbuka ke Pemilik dan Direktur Olahraga
Fiaschetteria Toscana di Via Berchet menjadi tempat berkumpul awal para pendiri dan anggota klub. Dari tempat sederhana inilah, mimpi besar mulai dirajut.
La Gazzetta dello Sport, surat kabar olahraga ternama Italia, turut mengabadikan momen kelahiran klub tersebut.
Dalam laporannya kala itu, media tersebut menulis dengan penuh optimisme atas kelahiran Milan meski hanya memiliki penggemar sekitar 50 orang.
“Akhirnya! Setelah banyak upaya yang gagal, Milan yang gemar olahraga kini memiliki klub sepak bola. Jumlah anggotanya mendekati lima puluh dan pendaftaran terus berdatangan. Tujuan klub ini adalah membentuk tim Milan yang akan bersaing di Piala Italia musim semi mendatang,” tulis La Gazzeta yang kala itu hanya terbit dua kali dalam seminggu.
