“Ini proses. Kalau informasi sudah meluas dan tempatnya enak, nanti dengan sendirinya akan berjalan,” ucapnya.
Sementara itu, pantauan di lapangan menunjukkan PKL yang sebelumnya berjualan di sekitar Masjid Agung kini telah menempati lokasi baru di samping pelataran Taman Kota serta area bekas Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya.
Lapak dan gerobak tampak tertata rapi di area yang telah disiapkan.
Baca Juga:Sosialisasi Parkir Gratis Kena Angin Misterius, Belasan Spanduk Dishub Kota Tasikmalaya RaibLiga Esport Pelajar Season 2 Siap Guncang Priangan Timur, Playoff Offline di Graha UMTas Kota Tasikmalaya
Meski fasilitas dasar sudah tersedia, sejumlah pedagang mengaku penjualan masih sepi.
Salah satunya Yusep Apri (64), pedagang kopi dan rokok, yang mengatakan omzetnya belum seramai saat berjualan di depan Masjid Agung.
“Masih sepi. Kalau di depan Masjid Agung pasti ada saja yang jajan atau beli kopi setelah pulang dari masjid,” ujarnya, Sabtu 13 Desember 2025.
Yusep berharap kondisi tersebut hanya sementara dan berencana bertahan setidaknya selama satu bulan ke depan.
Ia juga menyebut Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, sempat meninjau lokasi dan memberikan bantuan kabel listrik untuk penerangan lapak.
Hal senada disampaikan Herman (50), pedagang telur gulung.
Ia menilai sepinya pembeli dipengaruhi banyak faktor, mulai dari lokasi baru, kondisi ekonomi, hingga persaingan dengan penjualan online dan kafe.
“Sekarang ekonomi lagi turun. Anak-anak muda lebih pilih nongkrong di kafe,” cetusnya.
Baca Juga:Perkuat Identitas Kota Santri, Erlangga Tebar 500 Mushaf Al-Qur’an di Kota TasikmalayaLiputan Khusus Kepala Daerah Dipilih DPRD: Viman-Diky Soroti Konstitusi, Efisiensi, dan Risiko Politik
Meski demikian, para pedagang berharap penataan Taman Kota terus dibenahi agar lebih ramai pengunjung, sehingga berdampak positif pada roda ekonomi PKL. (rezza rizaldi)
