Pengakuan Korban Geng Motor di Kota Tasikmalaya: Dilempari Batu hingga Terpental, Alami Patah Tulang

pengakuan korban geng motor di Kota Tasikmalaya
Polisi saat persiapan hendak melakukan olah TKP kasus dugaan pengeroyokan di Tamansari Kota Tasikmalaya, Senin 15 Desember 2025. istimewa for radartasik.id
0 Komentar

Diky menilai penanganan geng motor tidak bisa hanya dilakukan dengan pendekatan penindakan semata.

Menurutnya, perlu upaya pencegahan dari hulu dengan menyediakan ruang-ruang kreativitas bagi generasi muda.

“Kalau cuma sweeping itu bukan penyelesaian. Kita harus benahi dari hulunya, menyediakan ruang kreativitas yang positif,” kata Diky.

Baca Juga:Sekda Kota Tasikmalaya Jelaskan Temuan BPK Rp51 Miliar, Tegaskan Tak Ada Uang Negara HilangPKL Sempat Balik Lagi ke Masjid Agung, Pemkot Tasikmalaya Turun Tangan, Jalan Pemuda Kini Zona Damai

Ia juga menekankan bahwa pelajar merupakan aset masa depan Kota Tasikmalaya.

Karena itu, ia mengimbau agar anak-anak muda menghentikan aktivitas negatif seperti geng motor.

“Pelajar itu investasi dunia akhirat untuk Kota Tasikmalaya. Tolong hentikan hal-hal semacam ini. Berkumpul boleh, berkelompok boleh, tapi di bidang yang positif,” ujarnya.

Terkait korban, Diky memastikan kasus ini akan menjadi perhatian pemerintah daerah.

“Insyaallah ini menjadi perhatian. Hari ini juga akan saya bicarakan dengan pihak-pihak terkait,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, dugaan aksi pengeroyokan oleh sekelompok geng motor terjadi di wilayah Kota Tasikmalaya pada Sabtu dini hari, 13 Desember 2025 sekitar pukul 01.44 WIB.

Dua pelajar SMA kelas XI asal Kecamatan Cibeureum dan Kawalu menjadi korban dan kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Baca Juga:Sosialisasi Parkir Gratis Kena Angin Misterius, Belasan Spanduk Dishub Kota Tasikmalaya RaibLiga Esport Pelajar Season 2 Siap Guncang Priangan Timur, Playoff Offline di Graha UMTas Kota Tasikmalaya

Kakak salah satu korban, Nisa Maulani (23), mengungkapkan adiknya M (17) bersama temannya F (17) awalnya berpamitan untuk menginap di rumah teman di wilayah Tamansari usai Magrib.

Dalam perjalanan pulang dari arah Gobras, keduanya dipepet oleh beberapa sepeda motor yang diduga geng motor.

“Mereka dilempari batu sampai jatuh, lalu dikeroyok pakai alat,” kata Nisa.

Akibat kejadian itu, M mengalami patah tulang, sementara F mengalami cedera serius di kepala dan dari hasil CT scan terdapat retak di otaknya.

Keduanya dijadwalkan menjalani operasi pada Senin 15 Desember 2025.

Sementara itu, Kapolsek Tamansari Polres Tasikmalaya Kota AKP Nuraeni menyatakan kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

“Masih dalam penyelidikan,” singkatnya. (rezza rizaldi)

0 Komentar