PANGANDARAN, RADARTASIK.ID-Dusun Parapat, Kabupaten Pangandaran, biasanya tenang. Laut tidak jauh. Angin asin. Jalan desa sederhana. Hari itu berbeda.
Ada keramaian. Ada tenda. Ada senyum. Ada masjid yang mulai berdiri. Gandara Group datang lagi. Bukan dengan proposal. Bukan dengan pidato panjang. Tapi dengan bangunan. Dengan sembako. Dengan uang yang disawerkan—sebagai tanda syukur.
Masjid dibangun. Bukan direnovasi. Dibangun dari awal. Di dusun yang selama ini harus bergantian menggunakan ruang seadanya untuk beribadah. Kini mereka punya masjid yang layak.
Baca Juga:Retribusi Sampah Pasar di Tasikmalaya Terindikasi Ilegal, Penentuan WR Cacat AdministrasiDirektur yang Terlalu Hati-hati!
Di halaman yang sama, ribuan paket sembako dibagikan. Untuk para jompo. Untuk anak-anak yatim. Tidak satu dua. Ribuan. Tangan-tangan renta menerima. Mata-mata kecil menatap penuh harap.
Tidak ada jarak. Tidak ada sekat. Yang memberi dan yang menerima duduk dalam satu suasana.
Lalu ada hiburan. Ada tawa. Ada uang yang disawerkan. Bukan pamer. Bukan pesta. Tapi tradisi syukur ala kampung: berbagi rezeki agar bahagia dirasakan bersama.
Gandara Group memang sering begitu. Selama ini mereka lebih dikenal berkiprah di wilayah Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Ciamis, sampai Kota Banjar. Daerah-daerah yang sudah akrab dengan nama mereka. Aksi sosial mereka sudah seperti rutinitas sunyi.
Sekarang jangkauannya diperluas. Pangandaran mendapat giliran. Pesannya sederhana: kebaikan tidak boleh stagnan. Ia harus bergerak. Dari kota ke kabupaten. Dari pegunungan ke pesisir. Dari yang dekat ke yang lebih jauh.
Bakti sosial ini bukan yang pertama. Dan sepertinya bukan yang terakhir. Gandara Group memilih jalur yang jarang disorot kamera, tapi panjang jejaknya.
Masjid akan tetap berdiri. Sembako akan habis dimakan. Uang sawer akan belanja kebutuhan harian. Tapi rasa diperhatikan—itu yang tinggal lama.
Baca Juga:Event Olahraga di Garut Harus Punya Rekom Cabor dan KONIWabup Apresiasi ASN Tak Bawa Kendaraan Pribadi, Dinilai Berdampak pada Perekonomian
Di Dusun Parapat, hari itu, orang-orang pulang dengan langkah lebih ringan. Dan Gandara Group meninggalkan satu hal penting: bukti bahwa syukur paling indah memang dibagikan. (mrh)
