TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Saya mendengar banyak keluhan soal RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya. Keluhan itu tidak selalu soal pelayanan medis. Bukan pula soal dokter atau perawat di garis depan. Yang sering muncul justru satu kata: manajemen.
Nama yang kemudian disebut-sebut adalah direktur rumah sakitnya, dr Budi Tirmidzi.
Saya tidak mengenalnya dekat. Tapi cerita tentang kepemimpinannya berulang. Terlalu berulang untuk diabaikan. Nada ceritanya hampir sama: ragu-ragu. Hati-hati berlebihan. Seperti berjalan di lantai licin sambil terus menoleh ke belakang.
Padahal rumah sakit bukan tempat untuk ragu.
Baca Juga:Event Olahraga di Garut Harus Punya Rekom Cabor dan KONIWabup Apresiasi ASN Tak Bawa Kendaraan Pribadi, Dinilai Berdampak pada Perekonomian
Di rumah sakit, keputusan tidak boleh menunggu cuaca politik. Tidak bisa menanti suasana nyaman. Tidak sempat menghitung siapa tersinggung dan siapa senang. Yang ada hanya satu ukuran: pelayanan jalan atau tidak.
Di RSUD, direktur adalah konduktor. Bukan pemain tunggal. Tapi tanpa gerakan tangan konduktor, orkestra akan kacau. Semua punya alat musik. Semua bisa bermain. Tapi tanpa aba-aba, yang terdengar hanya kebisingan.
Banyak yang menilai, di sinilah persoalannya.
Manajerial RSUD dr Soekardjo terasa berjalan tanpa irama tegas. Keputusan sering tertahan. Koordinasi terkesan lamban. Seolah pimpinan lebih sibuk memastikan langkahnya aman daripada memastikan rumah sakit bergerak cepat.
Ada yang bilang: terlalu normatif.Ada yang menyebut: takut salah.Ada pula yang berbisik: lebih sibuk menjaga posisi.
Saya tidak tahu mana yang benar. Tapi satu hal pasti: kepemimpinan yang ragu akan menular. Keraguan itu turun ke bawah. Ke struktural. Ke pelayanan. Dan akhirnya ke pasien.
Di rumah sakit daerah, tantangan bukan hanya medis. Ada tekanan anggaran. Ada urusan BPJS. Ada persoalan SDM. Semua butuh keberanian mengambil keputusan. Kadang tidak populer. Kadang berisiko. Tapi memang itulah tugas direktur.
Kalau semua keputusan harus aman, rumah sakit akan stagnan. Kalau semua langkah harus menunggu restu semua pihak, pelayanan akan kalah cepat dari penyakit.
Baca Juga:Ratusan Kepala Desa di Garut Datangi Kantor DPRDLangka, Pejabat di Kabupaten Tasikmalaya yang Mengaku Tidak Mampu!
RSUD dr Soekardjo adalah rumah sakit kebanggaan kota. Bebannya berat. Tidak cukup dipimpin oleh orang baik. Harus dipimpin oleh orang yang tegas.
